TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai hambatan membuat ibu bekerja memiliki waktu yang terbatas untuk berinteraksi dengan anak. Namun kondisi itu bukan pembenaran jika ibu bersikap pasrah.
"Banyak ibu yang bekerja di rumah juga, atau bekerja dengan gerakan seperti menjadi sukarelawan, mempunyai hambatan sulit bertemu anak. Tetapi, bukan berarti hambatan itu membuat kita tidak melakukan apa-apa," ujar pegiat pendidikan Najeela Shihab usai sebuah seminar parenting di Jakarta, Kamis, 22 Desember 2016.
Lantas, apa yang harus ibu lakukan saat hanya memiliki sedikit waktu bersama anak? Berikut saran Najeela:
Pertama, pahami kebutuhan anak
"Kita harus paham kebutuhan anak. Karena anak membutuhkan kita di waktu berbeda-beda. Ada anak yang butuhnya di pagi hari, dia bangun pagi untuk adaptasi ke kehidupan sekolah. Ada juga anak yang butuh di malam hari," kata Najeela.
"Itu membantu kita melihat sebenarnya kapan sih kita harus ada sama anak. Rutinitas apa yang penting untuk anak. Misalnya makan malam bersama," ujar Penggagas kurikulum Keluarga Kita ini menambahkan.
Kedua, pahami kebutuhan ibu selain bersama anak
"Pahami kebutuhan kita sendiri sebagai ibu atau orang tua. Banyak sekali waktu kita sama anak yang menjadi tidak efektif karena kita belum siap untuk berinteraksi dengan anak. Kita masih sibuk dengan urusan pekerjaan. Padahal kita sudah ada di rumah," ucap dia.
"Kebutuhan kita bersosialisasi dengan teman-teman, pekerjaan, perlu diseimbangkan dengan waktu kita bersama anak," ujar Najeela. Dia mengingatkan, waktu yang cukup bukan hanya waktu orang tua ke anak, tetapi juga waktu bersama pasangan, orang tua, dan teman.
Ketiga, siapkan diri sebelum bertemu anak
Najeela biasanya menanggalkan segala urusan pekerjaan atau menghentikan obrolan bersama rekan-rekannya di telepon dan media sosial saat 15-30 menit sebelum sampai rumah.
Cara ini, menurut dia, efektif untuk menyiapkan diri ibu agar siap bertemu anak dan membagi kisah dengan mereka. "Trik saya, misalnya 15-30 menit sebelum sampai rumah, sudah tidak melihat email pekerjaan kantor, tidak mengobrol lagi sama teman-teman. Jadi begitu sampai rumah sudah siap mendengarkan anak," kata Najeela.
Keempat, ingat kuantitas dan kualitas waktu bersama anak
Dia mengingatkan, tak ada ukuran pasti apakah waktu yang ibu sisihkan bersama anak sudah cukup atau belum. Kendati memang, kualitas hubungan dengan anak juga ditentukan kuantitas kebersamaan dengan mereka.
"Kalau kita berbicara soal waktu yang seimbang, enggak harus ada patokan sekian jam. Karena bisa saja saat anak atau kita butuh, bisa meluangkan waktu lebih banyak. Kuantitas penting. Enggak bisa kita mendapatkan kualitas yang baik kalau waktunya sangat sedikit. Kita enggak bisa jadi orang tua yang baik hanya dengan meluangkan waktu 10-15 menit setiap hari bersama anak," kata Najeela. "Tetapi juga enggak perlu rata setiap harinya, misalnya harus sejam sehari dan sebagainya."
ANTARA
Berita lainnya:
Dekorasi Dasar Gaya Skandinavia
Hari Ibu, Sri Mulyani Sebut Nama Presiden Soekarno
Berbagai Masalah Mata yang Sering Menyerang Anak