TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 1.604 remaja putri siswi SMP di Gianyar, Bali, akan diberikan vaksin human papiloma virus atau HPV untuk menekan jumlah penderita kanker serviks. Pemberian vaksin HPV gratis ini menyasar siswi dari keluarga berprestasi, kurang mampu, dan berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker.
Kepala Dinas Kesehatan Gianyar Ida Ayu Cahyani Widyawati menyatakan pemberian vaksin HPV sudah dimulai sejak 2015 dengan jumlah sasaran 1.220 remaja putri dan pada 2017 akan dilipatgandakan jumlah penerimanya.
"Pada saat ini kami baru memberi vaksin kepada sekitar 130 orang siswa saja. Selanjutnya, melalui 13 puskesmas yang, ada akan diberikan secara bertahap di masing-masing wilayah," kata Cahyani.
Menurut dia, upaya ini diharapkan dapat menekan jumlah penderita kanker karena setiap tahun jumlah penderitanya mengalami peningkatan. Berdasarkan data angka rawat inap di RSUD Sanjiwani Gianyar pada 2015, tercatat ada 11.537 kasus rawat inap.
Dari jumlah itu, sebanyak 413 disebabkan oleh kanker dan 5,8 persen meninggal dunia. Adapun selama periode Januari-September 2016, dari 11.832 kasus rawat inap, 365 kasus disebabkan oleh kanker dengan angka kematian sebesar 6,3 persen.
Sementara khusus untuk kanker serviks, pada 2015 sebanyak 878 orang melakukan deteksi dini, baik dengan pap smear maupun IVA. Sebanyak 83 orang dinyatakan positif melalui IVA dan 111 orang melalui pap smear. Pada 2016, sebanyak 989 orang melakukan deteksi dini kanker dan 56 orang diidentifikasi menderita kanker payudara, IVA positif sebanyak 46 orang, dan 24 orang kanker serviks.
Artikel lain:
Manfaat Jeruk Nipis, Bakar Lemak hingga Bantu Pencernaan
7 Masalah Kesehatan Sepele yang Bisa Jadi Berbahaya
Langkah Mudah Membuat Deodoran Sendiri dengan Bahan Alami