TEMPO.CO, Jakarta - Gadget tidak hanya berdampak pada perilaku anak tapi juga kesehatannya. Terlebih jika anak sudah merasa kecanduan terhadap gadget.
Sekali dua kali, masih bisa ditelorir. Namun, bayangkan jika anak-anak terlalu asyik bermain game lalu mencandu permainan dari gawai layar sentuh. Seperti kata pepatah, segala sesuatu yang terlalu itu tidak baik. Termasuk terlalu asyik bermain game.
Hal tersebut terungkap dalam sesi diskusi “Pentingnya Mencegah Anak Kecanduan Game Online” di Australian Independent School (AIS) Pejaten, Jakarta Selatan.
Hadir sebagai narasumber Principal of AIS Indonesia, Brenton Hall dan pembicara SET di Inggris sekaligus pengajar SET di AIS, Linzi Band. Linzi menjelaskan, pada tahap kecanduan, anak-anak biasanya merasa ketagihan menyelesaikan permainan dengan nilai tinggi terus menerus.
“Tanda-tanda kecanduan lainnya: gelisah dan mudah marah bila tidak bisa bermain. Selain itu, mengisolasi diri dari orang lain hanya untuk main game, migrain akibat diforsir untuk konsentrasi serta ketegangan pada mata mereka,” ulasnya.
Tanda kecanduan lainnya, lebih tertarik membicarakan permainan online, kelelahan akut, kerusakan saraf pergelangan tangan akibat terlalu lama memegang tetikus (alat kontrol permainan), serta menghindari kontak pertemanan secara langsung.
Linzi mengimbau, orang tua yang kerap memergoki putra-putrinya bermain game di rumah bersikap lebih jeli dan cermat. Perhatikan frekuensi permainan mereka setiap harinya. Cek berapa lama mereka menghadap tablet, komputer, atau plasma screen lain. Kalau perlu alihkan perhatian mereka untuk melakukan kegiatan lain yang tak kalah mengasyikkan.
Jika kebiasaan anak ini dibiarkan, akibatnya bisa sangat fatal. Linzi kemudian merinci dua dampak buruk kala anak-anak mencandu game. Dampak itu terbagi dua: dampak jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendeknya yakni susah tidur, lupa jam makan, terisolasi dari lingkungan, pemborosan uang, dan tidak mahir mengatur waktu,” papar Linzi, panjang.
Ia menambahkan, “Dampak jangka panjangnya, tingkat kesehatan anak turun akibat kurang tidur dan makan, mudah emosional, tidak bisa konsentrasi terhadap akademiknya, depresi, dan memburuknya kemampuan bersosialisasi terhadap lingkungan.” Di ujung diskusi, Linzi berbagi 5 langkah penting untuk menyelamatkan anak dari ketergantungan game online:
1. tunjukkan ketertarikan kepada kegiatan anak. Contohnya dengan mencoba memahami daya tarik dari game online yang dimainkan oleh anak.
2. batasi akses internet dengan sehat dan mematikan WIFI pada jam tertentu.
3. terapkan aturan kepada semua anggota keluarga untuk tidak menggunakan gawai pada jam tertentu, seperti saat makan atau waktu keluarga.
4. terapkan peraturan “matikan semua layar, termasuk TV, 30 menit sebelum tidur.
5. sampaikan ke pihak sekolah untuk membantu mendukung pembatasan penggunaan games online.
Berita lainnya:
6 Cara Sederhana agar Anak Tak Kecanduan Gawai
Tips Agar Anak Tidak Kecanduan Games
Dampak Terparah jika Anak Kecanduan Main Gadget