TEMPO.CO, Jakarta - Bagi banyak orang, nama Maroko biasanya memunculkan kesan sebagai negara di Benua Afrika yang panas. Namun ternyata Maroko memiliki rahasia kecantikan kulit yang unik. Perempuan Maroko dikenal memiliki kulit yang cerah dan sehat. Salah satu rahasia mereka adalah melakukan perawatan hamam magribi atau Moroccan bath.
“Dari pengalaman di Maroko, kami menghadirkan spa ini untuk menghadirkan mandi mewah ala Ratu Maroko,” kata Farah Spears, pemilik tempat Spa&Beyond di Jalan Joko Sutono, Jakarta Selatan. Mantan pramugari di maskapai penerbangan Timur Tengah ini mendirikan Spa&Beyond bersama sahabatnya sesama pramugari, Faizah, pada April 2015.
Keduanya menghadirkan teknik Moroccan bath berdasarkan pengalaman mereka di negara tersebut. “Saya senang melihat kulit perempuan Maroko yang glowing, cerah, dan sehat. Saya lalu mencari tahu apa rahasianya,” Farah menceritakan.
Dia lantas bertanya kepada rekannya yang berasal dari Maroko. Jawaban yang ia peroleh adalah ritual mandi unik perempuan Maroko. Masyarakat di sana menyebutnya sebagai hamam magribi. “Saya mencoba hamam magribi, eh, ketagihan,” ujarnya.
Farah kemudian belajar lebih detail tentang hamam magribi. Segala tempat ia datangi, dari tempat pemandian biasa hingga hotel bintang lima. Ketika itulah ia berpikir untuk menghadirkan Moroccan bath di Indonesia. “Ketika sudah berkomitmen bikin di Indonesia, saya dan Faizah blusukan di Maroko untuk membeli berbagai peralatan dan bahan-bahannya,” ucap dia.
Kini, Spa&Beyond merupakan satu-satunya tempat yang memiliki layanan Moroccan bath di Jakarta. Tempat ini memiliki luas hampir 100 meter persegi, yang terdiri atas ruang salon, ruang pijat Ayuveda, ruang steam, dan Moroccan bath.
Sambutan pasar yang meriah diterima Farah. Hal lain yang membahagiakannya adalah para penyuka Moroccan bath tak hanya perempuan, tapi juga kaum pria. Karena itu, Spa&Beyond membuat paket untuk pasangan.
Farah menjelaskan, keistimewaan mandi Maroko adalah penggunaan bahan-bahan alami. Dia mencontohkan, pemakaian black soap. Sabun ini mirip gel berwarna hijau tua. Black soap digunakan dengan sarung tangan yang dibuat dari serat pohon keisha.
“Ketika tubuh digosok dengan black soap dan keisha, seluruh kotoran tubuh pun luruh,” kata Farah. Proses penyabunan dan penggosokan dengan black soap memakan waktu 20 menit. Keistimewaan lain dari Moroccan bath adalah pemakaian minyak argan, yang diimpor dari Maroko. Minyak ini berfungsi melembapkan, melembutkan, dan menghaluskan kulit.
Farah mengimbuhkan, tahapan mandi Maroko dimulai dari penghangatan seluruh tubuh dengan uap selama 20 menit. Dari proses ini, semua racun akan keluar melalui keringat. Setelah itu, pelanggan masuk ke dalam ruang mandi yang berisikan tempat tidur batu. Di sebelah kanan dan kiri batu besar tersebut, terdapat shower yang bisa menyemprotkan air panas dan dingin.
“Di tempat asalnya, tempat tidur ini memang dirancang terbuat dari batu besar,” tutur Farah. Tubuh dibaringkan, kemudian dipijat selama 20-25 menit secara berurutan, dari ujung kaki, dada, hingga pundak. Setelah dipijat, tubuh didiamkan sebentar. Sepuluh menit kemudian, badan disabuni dengan black soap, dan terakhir dibersihkan dengan serat pohon keisha. Meski sepintas tampak kasar, kain keisha dijamin Farah aman untuk kulit tubuh jenis apa pun, termasuk yang sensitif. “Penggosokan ini mengeluarkan kotoran dan daki dari badan,” kata dia.
Setelah penyabunan dan penggosokan, proses perawatan kulit dilanjutkan dengan pemakaian minyak argan selama 20 menit sembari seluruh tubuh dipijat. “Setelah itu didiamkan hingga minyaknya meresap ke seluruh tubuh. “Kemudian berendam dalam air yang diberi susu,” ujar Farah.
Durasi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perawatan ini adalah 90-120 menit. “Hasilnya adalah kulit yang tidak hanya bersih, tapi badan pun terasa nyaman. Tidak sedikit yang kecanduan ingin balik lagi ke sini,” ujar Farah.
HADRIANI PUDJIARTI
Berita lainnya:
Manfaat Bernapas Melalui Hidung bagi Otak
Jangan Langsung Percaya Hasil Tes Kehamilan di Rumah
Waspadalah, Media Sosial bisa Menjadi Racun Kehidupan