TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tua yang masih memberikan hukuman ketika anak berbuat salah. Sebab, mereka meyakini, dengan memberi hukuman, sikap anak akan berubah dan menjadi lebih baik.
Sayangnya, menurut psikoterapis Stacy R., menghukum anak dengan mengurungnya, menakut-nakuti, atau memberi hukuman lain tidak akan membuat mereka mengubah sikap menjadi lebih berempati. Justru anak akan semakin memberontak dan melawan ketika diberi hukuman.
Stacy menyarankan para orang tua menanggapi kesalahan anak dengan sikap sebagai berikut.
- Jangan mengungkapkan amarah dan berteriak kepada anak. Sebab, mereka tidak akan mendengarkan teguran yang diberikan, yang keluar justru bereaksi negatif.
- Kebiasaan mengancam anak akan membuat mereka menoleransi berbagai ancaman tersebut dan tetap berlaku sesuka hatinya.
- Menghukum anak karena ia menangis atau tantrum hanya akan membuat anak terus menangis dan membuat tantrumnya semakin menjadi-jadi.
Ketimbang langsung menghukum anak ketika melakukan kesalahan, sebaiknya orang tua menenangkan diri dulu dan beri waktu anak untuk menjelaskan atau menuliskan versinya tentang apa yang terjadi. Lantas, berikan anak waktu untuk memikirkan tiga pertanyaan ini:
- apa yang akan ia lakukan supaya kejadian seperti ini tidak terulang?
- bagaimana cara ia menyelesaikan masalah yang terjadi?
- konsekuensi apa yang pantas dia dapat? (jika orang tua merasa sikap anak tersebut membutuhkan konsekuensi).
Setelah itu, diskusikan apa yang dipikirkan anak dengan hangat. Orang tua bisa duduk di samping anak atau memeluk sembari mendengarkannya. Jika orang tua kurang setuju dengan solusi yang dibuat anak, ingatkan mereka tentang akibat dari sikapnya terhadap orang lain dan buatlah solusi bersama.
TABLOIDBINTANG
Berita lainnya:
Kenali Tanda Bayi Kelelahan
Berbagai Cara Mendeteksi Kanker Usus Besar
Alasan Kuat agar Anda Mengurangi Konsumsi Minuman Energi