Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Cincin Emas Terinspirasi Pedang Katana

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Cincin Mokume Gane. Bisnis.com
Cincin Mokume Gane. Bisnis.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda pasti tahu pedang katana kan? Senjata kebanggaan para samurai Jepang itu bukan sekadar menjadi alat dalam peperangan pada akhir 1600-an hingga awal 1800-an, tapi menjadi perlambang status sosial seseorang.

Sebilah katana pasti memiliki dekorasi khas pada mata pedangnya dan pegangannya. Semakin elaboratif motif dan ornamen sebuah samurai, semakin tinggi pula status sosial dan kekayaan pemiliknya.

Keindahan seni mendekorasi dari Jepang tersebut telah lama diakui dunia. Adapun, teknik menempa katana yang rumit itu dikenal juga sebagai mokume gane. Dalam bahasa Jepang, mokume berarti bijih kayu, dan gane berarti logam.

Teknik tersebut diperkenalkan pada abad ke-17 oleh empu logam terkenal dari Prefektur Akita bernama Denbei Shoami. Ketika itu, dia mulai mengkombinasikan bijih kayu sebagai penghias bilah pedang samurai.

Dengan teknik mokume gane, Denbei Shoami berhasil menciptakan efek logam berlapis-lapis dengan cara dipanaskan dan ditempa berkali-kali. Lapisan-lapisan itu terkomposisi dari berbagai macam kombinasi logam, sehingga menghasilkan motif yang unik.

Menguasai teknik penempaan logam ala mokume gane tidaklah mudah. Dibutuhkan pemahaman yang tinggi terhadap berbagai karakter material logam serta teknik pengerjaan yang rumit untuk menghasilkan motif lapis yang indah. Namun, tingkat kesulitan yang tinggi itu tidak menghentikan langkah James Binnion untuk mengadaptasi teknik mokume gane dalam proses produksi berbagai perhiasan nan indah dan bergaya edgy.

Pada Mei 2002, desainer perhiasan logam asal Amerika Serikat itu mulai memperkenalkan teknik mokume gane ke publik internasional di sela konferensi teknologi manufaktur perhiasan Santa Fe Symposium.

Sejak itu, teknik mokume gane mulai lazim diterapkan untuk menghasilkan berbagai produk perhiasan logam bernilai seni tinggi. Salah satu yang paling populer adalah cincin dengan detail motif logam lapis nan elegan dan eksklusif

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya mengembangkan teknik mokume gane modern dengan material dan peralatan yang tersedia. Proses laminasinya dilakukan dengan menjepit antara 10 hingga 30 lapisan berbagai jenis logam seperti platinum, emas, palladium, perak, dan besi,” papar Jim di situs resminya.

Setelah dilaminasi, lapisan logam tersebut lantas dilebur tetapi tidak dicairkan dengan menggunakan panas dan tempaan. Hasil dari proses tersebut dimanai billet. Nah, billet ini yang nantinya ditempa dan digulung hingga mencapai ketebalan yang diinginkan.

Billet-billet tersebut memiliki berbagai motif unik yang dihasilkan dari laminasi lapisan-lapisan logam. Setelah dipipihkan, billet siap digulung berkali-kali untuk menghasilkan produk yang diinginkan, misalnya cincin.

Karena prosesnya yang manual dan rumit, motif yang dihasilkan untuk setiap produk tidak akan sama satu dengan lainnya. Sehingga, dijamin Anda akan mendapatkan motif logam lapis yang eksklusif. Saat ini, perhiasan dari teknik mokume gane banyak diminati oleh pasangan untuk cincin pertunangan atau pernikahan.

BISNIS

Berita lainnya:
Stres, Dengarkan 10 Lagu Penghilang Cemas
Strategi agar Bisa Diterima Bekerja Setelah Ditolak
Kotoran Mata Keluar Terus, Cari Tahu Apa Penyebabnya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

6 jam lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

6 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

14 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

19 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

23 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

34 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

52 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.