TEMPO.CO, Jakarta - Anda pasti tahu pedang katana kan? Senjata kebanggaan para samurai Jepang itu bukan sekadar menjadi alat dalam peperangan pada akhir 1600-an hingga awal 1800-an, tapi menjadi perlambang status sosial seseorang.
Sebilah katana pasti memiliki dekorasi khas pada mata pedangnya dan pegangannya. Semakin elaboratif motif dan ornamen sebuah samurai, semakin tinggi pula status sosial dan kekayaan pemiliknya.
Keindahan seni mendekorasi dari Jepang tersebut telah lama diakui dunia. Adapun, teknik menempa katana yang rumit itu dikenal juga sebagai mokume gane. Dalam bahasa Jepang, mokume berarti bijih kayu, dan gane berarti logam.
Teknik tersebut diperkenalkan pada abad ke-17 oleh empu logam terkenal dari Prefektur Akita bernama Denbei Shoami. Ketika itu, dia mulai mengkombinasikan bijih kayu sebagai penghias bilah pedang samurai.
Dengan teknik mokume gane, Denbei Shoami berhasil menciptakan efek logam berlapis-lapis dengan cara dipanaskan dan ditempa berkali-kali. Lapisan-lapisan itu terkomposisi dari berbagai macam kombinasi logam, sehingga menghasilkan motif yang unik.
Baca Juga:
Menguasai teknik penempaan logam ala mokume gane tidaklah mudah. Dibutuhkan pemahaman yang tinggi terhadap berbagai karakter material logam serta teknik pengerjaan yang rumit untuk menghasilkan motif lapis yang indah. Namun, tingkat kesulitan yang tinggi itu tidak menghentikan langkah James Binnion untuk mengadaptasi teknik mokume gane dalam proses produksi berbagai perhiasan nan indah dan bergaya edgy.
Pada Mei 2002, desainer perhiasan logam asal Amerika Serikat itu mulai memperkenalkan teknik mokume gane ke publik internasional di sela konferensi teknologi manufaktur perhiasan Santa Fe Symposium.
Sejak itu, teknik mokume gane mulai lazim diterapkan untuk menghasilkan berbagai produk perhiasan logam bernilai seni tinggi. Salah satu yang paling populer adalah cincin dengan detail motif logam lapis nan elegan dan eksklusif
“Saya mengembangkan teknik mokume gane modern dengan material dan peralatan yang tersedia. Proses laminasinya dilakukan dengan menjepit antara 10 hingga 30 lapisan berbagai jenis logam seperti platinum, emas, palladium, perak, dan besi,” papar Jim di situs resminya.
Setelah dilaminasi, lapisan logam tersebut lantas dilebur tetapi tidak dicairkan dengan menggunakan panas dan tempaan. Hasil dari proses tersebut dimanai billet. Nah, billet ini yang nantinya ditempa dan digulung hingga mencapai ketebalan yang diinginkan.
Billet-billet tersebut memiliki berbagai motif unik yang dihasilkan dari laminasi lapisan-lapisan logam. Setelah dipipihkan, billet siap digulung berkali-kali untuk menghasilkan produk yang diinginkan, misalnya cincin.
Karena prosesnya yang manual dan rumit, motif yang dihasilkan untuk setiap produk tidak akan sama satu dengan lainnya. Sehingga, dijamin Anda akan mendapatkan motif logam lapis yang eksklusif. Saat ini, perhiasan dari teknik mokume gane banyak diminati oleh pasangan untuk cincin pertunangan atau pernikahan.
Berita lainnya:
Stres, Dengarkan 10 Lagu Penghilang Cemas
Strategi agar Bisa Diterima Bekerja Setelah Ditolak
Kotoran Mata Keluar Terus, Cari Tahu Apa Penyebabnya