Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayo Manfaatkan Nanas sebagai Antibiotik  

image-gnews
Ilustrasi nanas. wikipedia.org
Ilustrasi nanas. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tak kenal nanas, buah bersisik duri dengan mahkota daun yang tajam? Dengan rasa yang manis-asam dan warna kuning cerah, nanas sangat disukai banyak orang.

Buah tropis ini bisa dijadikan campuran puding, es buah, dijus, dibuat selai, atau dimakan langsung setelah dikupas. Nanas juga nikmat dijadikan campuran rujak dan salad, atau ikan saus asam manis.

Kini, para ilmuwan juga menemukan fakta bahwa di dalam buah nanas terdapat enzim yang bisa melawan bakteri bandel yang cukup kebal terhadap obat. Bakteri seperti itu diperkirakan bisa membunuh 10 juta orang pada 2050.

Para ilmuwan di Australia tersebut menemukan, enzim yang terdapat dalam nanas bisa mengatasi diare pada babi. Penemuan itu sangat penting mengingat manusia dan babi memiliki fisiologi dan anatomi serupa.

Para dokter berharap enzim tersebut bisa menjadi senjata tambahan dalam hal memerangi bakteri dalam tubuh manusia. Rob Pike, ahli biokimia di Universitas Melbourne, Australia, menyatakan bahwa enzim yang digunakan untuk mengobati babi itu kemungkinan juga bisa digunakan oleh manusia.

Tak seperti antibiotik yang menyasar bakteri, tiga jenis enzim yang terkandung dalam nanas beraktivitas dalam usus babi membuat bakteri tersebut sulit menempel pada sel-sel usus dan menghentikan diare yang sedang terjadi. "Saya percaya penemuan ini akan menjadi cara baru untuk mengobati diare," kata Profesor Pike kepada Daily Mail.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Enzim yang disebut bromelain itu pertama kali ditemukan pada era 1930-an. Namun kualitas antibiotik enzim itu baru diketahui 30 tahun lalu. Menurut Pike, penemuan itu juga menjadi momentum untuk mengembangkan antibiotik alternatif karena makin banyak orang yang tidak percaya lagi kepada kemanjuran antibiotik sehingga perlu dicari penggantinya.

PIPIT

Artikel lain:
Tidur, Makan Pedas, dan Sarapan Bagus untuk Metabolisme
Menggali Manfaat dari Segelas Jus Bit
Mana Lebih Sehat, Mereka yang Bokongnya Montok atau Tepos?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.