Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayah-Bunda Wajib Tahu Cara Mengembangkan Percaya Diri Anak

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi hubungan/interaksi orangtua-anak. Shutterstock
Ilustrasi hubungan/interaksi orangtua-anak. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepercayaan diri adalah salah satu hadiah terindah yang bisa diberikan orang tua kepada buah hati. Psikolog Carl Pickhardt, yang menulis 15 buku tentang pengasuhan anak, mengatakan anak yang kurang percaya diri akan enggan mencoba hal baru atau menantang karena takut gagal atau mengecewakan orang lain.

Hal tersebut dapat berdampak buruk pada kehidupan mereka di masa mendatang dan menghalangi mereka meraih kesuksesan. "Musuh kepercayaan diri adalah rasa takut," katanya. Jadi, orang tua wajib mendorong dan mendukung anak saat mencoba mengerjakan tugas sulit. 

Berikut ini 17 kiat untuk menumbuhkan percaya diri anak yang dirangkum laman Independent:

1. Hargai usaha mereka, menang atau kalah
Saat beranjak dewasa, perjalanan lebih penting dari tujuan. Jadi, meski anakmu gagal mencetak gol saat bertanding sepak bola, hargai usaha mereka. Anak tidak boleh merasa malu karena berusaha.

2. Dorong anak untuk mengembangkan minat
Orang tua sebaiknya mendorong anak melatih apa pun minat mereka, tapi jangan sampai jadi terkesan memaksa. Harmony Shu, pianis berbakat, mengatakan pada Ellen DeGeneres bahwa dia mulai berlatih saat berusia tiga tahun. "Latihan adalah investasi usaha dalam ekspektasi kepercayaan diri yang akan diikuti perbaikan," ujar Pickhardt.

3. Biarkan anak mencari solusi sendiri
Jika orang tua terlalu memanjakan anak, kemampuan dan kepercayaan diri mereka untuk menyelesaikan masalah tidak akan berkembang. Singkatnya, lebih baik anak hanya dapat nilai 80 ketimbang 100 asal mereka benar-benar melakukannya dan mencari jawabannya sendiri.

4. Biarkan anak bertingkah seperti anak-anak
Jangan mengharapkan anak berperilaku seperti orang dewasa. "Saat anak merasa usahanya tidak memuaskan orang tua, standar tidak realistis itu dapat mengempiskan semangat," kata Pickhardt. Berusaha mencapai harapan di atas standar usianya dapat mengurangi kepercayaan diri.

5. Dorong anak untuk puaskan rasa ingin tahu
Kadang-kadang rentetan pertanyaan yang diajukan anak membuat orang tua letih menjawabnya, tapi ini tidak boleh dihentikan. Paul Harris dari Universitas Harvard mengatakan pada The Guardian bahwa bertanya adalah latihan untuk perkembangan anak karena itu artinya mereka menyadari "ada hal yang mereka tidak tahu.. ada dunia pengetahuan yang belum pernah mereka lihat". Ketika anak mulai sekolah, mereka yang dibesarkan dengan rasa ingin tahu bisa belajar lebih baik dan cepat.

6. Beri anak tantangan baru
Tunjukkan kepada anak mereka bisa mencapai tujuan kecil untuk pencapaian lebih besar, seperti naik sepeda tanpa roda tambahan. "Orangtua bisa menumbuhkan kepercayaan diri dengan meningkatkan tanggung jawab yang dibebankan pada anak," ujar Pichkardt.

7. Hindari jalan pintas atau membuat pengecualian
Perlakuan khusus bisa menciptakan kurangnya kepercayaan diri.

8. Jangan pernah kritik usaha mereka
Memberikan kritik terhadap usaha mereka, dapat membuat semangat anak drop. Memberi saran boleh saja, tapi jangan katakan pekerjaan mereka buruk. Bila anak takut gagal karena khawatir mengecewakan orang tua, mereka tidak akan mencoba hal baru.

9. Anggap kesalahan sebagai pelajaran
"Belajar dari kesalahan membangun kepercayaan diri," kata Pickhardt. Namun ini hanya akan terjadi saat orang tua menganggap kesalahan sebagai kesempatan belajar dan berkembang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jangan terlalu melindungi anak. Biarkan mereka membuat kesalahan, lalu bantu mereka mengerti bagaimana melakukannya lebih baik di masa mendatang. Pickhardt mengatakan orang tua harus memanfaatkan momentum "aduh" sebagai kesempatan mengajari anak agar tidak takut gagal.

10. Buka pintu menuju pengalaman baru
Orang tua bertanggung jawab meningkatkan pengalaman anak sehingga mereka bisa membangun kepercayaan diri di dunia yang lebih besar. Mengenalkan anak pada hal baru mengajari mereka bahwa tak peduli seberapa menyeramkan suatu hal baru, mereka bisa menaklukkannya.

11. Ajari mereka apa yang bisa kau lakukan
Orang tua adalah pahlawan bagi anak. Gunakan predikat itu untuk mengajarkan apa yang orang tua tahu, tentang bagaimana cara berpikir, berperilaku dan bicara. Jadilah teladan. Pickhardt mengatakan melihat orang tuanya sukses dapat membantu anak merasa percaya diri bahwa mereka bisa meniru jejaknya.

12. Jangan biarkan anak mengetahui kekhawatiran orang tua
Kekhawatiran orang tua bisa membuat anak tidak percaya diri.

13. Puji anak ketika bertemu kesulitan
Hidup itu tidak adil dan berat. Anak akan menyadarinya pada suatu waktu. Ketika mereka mengalami kesulitan, orang tua harus mengajari bagaimana bertahan dan menjadi lebih tangguh. Penting juga mengingatkan anak bahwa jalan menuju kesuksesan penuh semak belukar.

14. Tawarkan bantuan dan dukungan secukupnya
Terlalu banyak memberi bantuan bisa mengurangi kemampuan anak menyelesaikan masalah sendiri.

15. Hargai keberanian mereka mencoba hal baru
P
uji anak bila mereka mau mencoba sesuatu yang baru, sesederhana mengucap, "Kamu hebat deh mau mencoba ini!"

16. Batasi Internet
Jangan biarkan anak bersembunyi di balik layar komputer. Dorong mereka untuk bersosialisasi dengan orang sesungguhnya di dunia nyata. "Kepercayaan diri di dunia virtual (meski penting) tidak sama dengan dunia nyata," katanya.

17. Jadilah orang tua yang bisa diandalkan, tidak terlalu kaku
Saat orang tua terlalu kaku dan otoriter, kepercayaan anak untuk punya inisiatif dapat berkurang.

ANTARA

Baca juga:
Ide Menarik Anak Bermain di Luar Rumah  
6 Cara Sederhana agar Anak Tak Kecanduan Gawai
Ayah Bunda, Luangkan 15 Menit Saja per Hari Bersama Keluarga

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

50 hari lalu

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

51 hari lalu

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.