Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayah Bunda, Luangkan 15 Menit Saja per Hari Bersama Keluarga

image-gnews
Ilustrasi keluarga sibuk sendiri. Shutterstock.com
Ilustrasi keluarga sibuk sendiri. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kini komunikasi keluarga menjadi barang mewah. Anak merasa kesulitan berkomunikasi dengan orang tua, begitu pula sebaliknya.

Orang tua bisa menceritakan perasaan dan aktivitasnya kepada anak, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Anak pun bisa bergantian bercerita. Orang tua tak perlu memaksakan, tapi bisa membandingkannya dengan kakak atau adiknya.

Hal ini diperkuat dari hasil penelitian psikolog Hanny Muchtar Darta terhadap 250 anak-anak di Jakarta. Anak-anak ini mengalami masalah komunikasi dengan keluarga mereka. "Anak-anak bilang, masalah utamanya adalah orang tua jarang meluangkan waktu dengan anak. Ayah-ibu asyik dengan gadget dan anak merasa orang tuanya cepat marah," ujar psikolog Hanny Muchtar Darta.

Sedangkan dari pihak orang tua, mereka mengeluhkan kesulitan berkomunikasi dengan anak. Anak sulit diarahkan dan dipahami. Orang tua menginginkan sang anak disiplin, bertanggung jawab, dan jujur.

Hanny juga menuturkan, lima dari 10 anak mengatakan orang tua mereka suka marah. Psikolog ini menyarankan agar menghindari emosi negatif, seperti marah, kesal, dan kecewa saat kembali ke rumah. "Kalau memang lagi marah atau kesal, jangan bicara langsung. Tunggu hingga emosi reda dan bicaralah saat suasana tenang dan menyenangkan," ujarnya.

Dia juga menyinggung orang tua yang cepat marah ketika asyik menggunakan gadget. Tak kurang 70 persen orang tua dari anak-anak yang diteliti memiliki gadget. Dia mengatakan memang belum ada penelitian tentang gadget dan peningkatan emosi. "Tetapi saat asyik main gadget ini dalam keadaan flight response, jadi mereka emosinya terganggu," ujarnya.

Kurangnya aktivitas bersama juga membuat anak dan orang tua jauh. Satu dari 10 anak merasa dekat dengan ayah dan tiga dari 10 anak merasa dekat dengan ibunya. Karena itu, Henny menyarankan agar para orang tua meluangkan waktu setiap harinya bersama keluarga. "Bisa sarapan, makan malam bersama, ibadah bersama. Minimal 15 menit per hari," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika kebersamaan telah terjalin, keluarga juga harus membuat aturan bersama. Saat bersama, baik orang tua maupun anak, mereka bisa membuat aturan untuk mematikan gadget, seperti ponsel atau komputer. Ini bisa menjadi bagian dari penegakan disiplin. "Simpan dulu deh, tapi orang tua juga harus konsisten," ujar ibu dua anak ini.

Sentuhan, belaian, dan kontak mata, kata Hanny, rupanya bisa menjadi jembatan komunikasi di antara keluarga. Dengan sentuhan dan kontak mata, anak merasa diperhatikan dan didengarkan. Hanny mengatakan mereka yang cenderung kecanduan gadget dan bermasalah cenderung menghindari kontak mata.

Selain itu, orang tua dituntut bisa menjadi pendengar yang baik untuk buah hatinya. Orang tua bisa mengulangi pernyataannya dan memahami perasaan anak ketika dia menumpahkan kekesalan atau kemarahannya. Selain itu, kata Hanny, orang tua sebaiknya menghindari memperbaiki perasaan anak. Sebab, dari hasil survei, delapan dari 10 orang tua berusaha memperbaiki emosi negatif anak.

Ketika si anak sudah nyaman, dalam suasana gembira, mulailah orang tua menyampaikan nilai-nilai positif. Bisa digunakan untuk mengembangkan perilaku positif, membangun kebiasaan baik, dan gaya hidup yang lebih sehat. 

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
2 Metode Komunikasi Terbaik dengan Anak
Bahaya jika Membentak Anak Usia 2-7 Tahun
5 Jurus Supaya Anak Mau Mendengarkan Orang Tua

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.