TEMPO.CO, Jakarta - “Selayaknya istri, kopi adalah titipan”. Tulisan itu tertempel pada dinding di dekat pintu masuk sebuah kafe mungil yang berlokasi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Pesan yang menggelitik setiap pembacanya.
Nama kafe ini, Kopimana27. Sesuai dengan “kata sambutan” tadi, kafe tersebut mengusung konsep feminisme. Tak cuma hiasan dinding yang mengangkat ikon perempuan, tamu kafe juga didominasi kaum hawa.
Terbukti ketika Tempo berkunjung ke Kopimana27 pada Kamis, 24 November 2016, sebagian besar kursi diduduki oleh perempuan. Dari ibu-ibu arisan, para pemudi kongko, sampai perempuan yang sibuk bekerja di balik laptop. Bukan cuma pengunjung yang mayoritas perempuan, melainkan juga barista Kafe Kopimana27.
Adalah Nabila Amanda Bilal, Senda Siska, dan Joei Alexander, yang menjadi juru peracik kopi alias barista. Kecakapan membuat kopi, serta aroma dan rasa dari olahan tangan mereka tak kalah dengan barista lelaki.
Para dara itu pun tak segan bertanya kepada pelanggan ihwal selera kopi yang mereka inginkan. “Sebab, setiap pengunjung mempunyai selera kopi yang berbeda. Ada yang suka asam, ada juga yang gemar manis,” kata Senda kepada Tempo.
Di buku menu, hampir semua hidangan yang ditawarkan menggambarkan peran perempuan. Yang paling spesial adalah Kopi Buatan Istri. Kopi hitam racikan barista ini dicampur es tube atau es kristal dan nikmat diseruput pada siang hari. Bukan hanya namanya yang bikin penasaran, melainkan juga aroma dan rasa kopi yang berkarakter.
Ada lagi menu makanan berat bersemat nama unik, yakni Pasta Ontosoroh. Ontosoroh atau Nyai Ontosoroh, adalah tokoh sentral dalam novel tetralogi karya Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia. Selayaknya kisah Nyai Ontosoroh, si pemilik kafe ingin membawa pasta keluar dari pakemnya. “Makan mi (pasta) bikin orang bodoh. Tapi kami menambahkan udang, yang kaya nutrisi, sehingga membuat orang jadi pintar,” begitu penjelasan yang tertulis di dalam buku menu.
Di Kopimana27 juga tersaji beragam kopi dari berbagai daerah di Tanah Air, misalnya kopi Slamet, Flores, Gayo, dan Blue Batak. Harga yang ditawarkan pun tidak terlampau tinggi. Untuk secangkir kopi andalan, yakni Buatan Istri dan single origin, dibanderol Rp 20 ribu. Sedangkan makanan berat dan ringan Rp 25-40 ribu.
Sambil menikmati kopi di kafe berdesain industrial ini, pengunjung bisa membaca buku yang tersedia di sana. Sebagian besar bacaan yang terpajang di sebuah rak berbentuk segitiga adalah koleksi buku sastra, semisal karya Pramoedya Ananta Toer dan Eka Kurniawan. Suasana di kafe Kopimana27 cocok buat penikmat kopi sejati yang anti-rokok. Tidak ada area khusus merokok. Kalaupun hendak "mengudut", Anda harus keluar kafe.
Kafe Kopimana27
Alamat: Jalan Prof Dr Supomo Nomor 45 BZ, Jakarta Selatan
Jam buka: Senin-Kamis (10.00-23.00); Jumat-Sabtu (10.00-00.00), dan Minggu (08.00-23.00)
Kapasitas: 26-30 pengunjung
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Berita lainnya:
3 Hal Penting Saat Memilih Pakaian Dalam
Kehidupan Sekarang Jauh dari Cita-cita, Apa yang Salah?
Yang Harus Dilakukan Orang Tua agar Anak Santun dan Hormat