Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yang Harus Dilakukan Orang Tua agar Anak Santun dan Hormat

image-gnews
Ilustrasi anak menjambak rambut. Shutterstock.com
Ilustrasi anak menjambak rambut. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak adalah tiruan orang tua. Orang tua yang bersikap sopan dan hormat terhadap orang lain, secara tidak langsung menanamkan kebiasaan baik pada anak. Orang tua harus menanamkan sikap hormat dan sopan sejak dini pada anak.

Setiap orang tua mendambakan anak yang mempunyai sikap santun dan menghormati orang lain. Namun tak bisa dipungkiri, tingkah anak-anak terkadang sungguh di luar harapan. Kadang menurut dan manis, di lain waktu anak bertingkah jahil, nakal, tidak sopan, dan tidak menghormati orang lain. Terkadang, sikap mereka seperti disengaja memancing amarah orang tua.

"Mereka senang menguji batas kekuasaan mereka," ujar Jane Nelsen, spesialis pendidikan dan bagian dari tim penulis buku Positive Discipline A-Z. "Sejujurnya saya malah mengkhawatirkan anak-anak yang tidak melakukan itu."

Hal yang wajar jika anak melakukan tingkah jahil dan membangkangnya. Namun orang tua harus memberikan pelajaran pada anak, pentingnya menghormati orang lain. Hal ini harus dimulai dari rumah. Berikut kiat dalam mendidik anak bersikap sopan dan hormat:

1. Beri contoh
Anak adalah peniru ulung. Apa yang dilihat, itulah yang akan dilakukannya. Jangan memerintah anak bersikap hormat sementara Anda tidak menghormati anak. Memaksa anak menghormati Anda hanya akan menimbulkan rasa takut, bukan hormat.

"Kami bingung, seringkali pendidikan kita menyamakan hormat dengan ketakutan," kata Jerry Wyckoff, psikolog dan tim penulis buku Twenty Teachable Virtues. Sebaliknya, mulailah mendengarkan keinginan anak. Hormati pendapatnya. Ketika berbicara dengannya, tatap matanya dan tunjukkan Anda antusias dengan apa yang dibicarakannya.

2. Ajarkan "tiga kata ajaib"
Ajarkan anak untuk memahami dan mengatakan "tolong", "maaf", dan "terima kasih" secara tepat dan ingatkan bila mereka lupa. Katakan pula, Anda lebih suka membantunya ketika dia bersikap sopan dan bahwa Anda tidak suka kalau ia berbicara dengan nada kasar.

Sekali lagi, memberi contoh anak bersikap sopan lebih baik daripada memaksanya. Katakan "tolong" dan "terima kasih" kepada anak Anda (dan orang lain) dan dia akan belajar bahwa frasa-frasa itu adalah bagian dari komunikasi normal, baik di dalam keluarga maupun di depan umum.

3. Hindari reaksi berlebihan
Ketika mendapati anak berkata kasar, bersikap tidak sopan, berteriak, dan melawan perintah Anda, jangan tunjukkan reaksi berlebihan. Jangan memaki, berkata kasar, apalagi main tangan. Terkadang anak sengaja memprovokasi dan memancing emosi sehingga ketika Anda marah ia justru menikmati kemenangan.

Sebaliknya, tataplah wajahnya dan berikan nasihat dengan tenang namun tegas. "Jangan seperti itu. Saat menginginkan Ibu membantumu, mintalah dengan baik. Ibu pasti membantumu," misalnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Pahami perbedaan pendapat 
Hidup akan lebih mudah jika anak-anak selalu menuruti semua perintah dengan senang, tapi itu tidak realistis. Yang harus dipahami, ketika anak melawan perintah Anda, ingatlah, anak Anda bukan sedang berusaha melawan, namun mereka individu yang memiliki pendapat sendiri. Yang harus dibenahi, bila mereka mengungkapkan perbedaan pendapatnya dengan kasar. Ajarkan mereka untuk mengekspresikan keinginan dengan kata-kata yang santun dan positif.

5. Baik tetapi tegas    
Salah satu cara terbaik untuk menerapkan sikap hormat adalah dengan bersikap baik dan berlaku tegas dalam setiap disiplin yang diterapkan. “Bersikap baik akan mencerminkan sikap hormat terhadap anak dan berlaku tegas menunjukkan rasa hormat terhadap apa yang perlu dilakukan” bilang Nelsen.

6. Bicarakan nanti
Ketika anak bersikap tidak baik, terkadang Anda tidak perlu langsung membahasnya saat itu juga. Cari waktu dan tempat yang tepat. Hindari membeberkan kesalahan anak di depan banyak orang karena itu akan mempermalukan dan menurunkan harga dirinya. Pilihlah tempat yang sepi, ketika anak mulai tenang dan bisa menerima semua nasihat dengan baik.

Bicarakan kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya. Jangan terkesan mengungkit kesalahan dan menghakimi, melainkan evaluasi dan memberi nasihat. Dalam situasi yang tenang dan nyaman, anak akan lebih mudah memahami

7. Berikan pujian    
Buatlah anak senang dan bangga bersikap sopan dengan memberikan pujian atas setiap perbuatan baiknya. Berikan pujian yang spesifik, sesuai kebaikan yang baru diperbuatnya. Misalnya, "Terima kasih sudah mengatakan 'tolong' saat meminta Ibu mengambilkan makanan."

Katakan dengan eksplisit, maka anak akan cepat menyadari bahwa setiap usahanya berbuat baik akan membuahkan apresiasi.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Cara Mencegah Balita Tersedak
Pasta Jagung Manis Panggang yang Gurih
Probiotik Juga Sahabat Payudara Lho, Bukan Cuma Usus

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.