TEMPO.CO, Jakarta - Memasak bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Selain menjadi kegiatan rekreasi bagi anak, memasak ternyata bisa membangun percaya diri anak.
Hal ini diungkapkan oleh psikolog keluarga Ayoe Sutomo dalam diskusi media bersama PT Kalbe Farma Tbk di Jakarta, Rabu, 16 November 2016, "Kegiatan memasak memberikan kesempatan bagi anak untuk mencoba satu hal yang baru, yang kemudian bisa menimbulkan keberanian dan kepercayaan diri anak."
Selain menanamkan kepercayaan diri, kegiatan memasak juga memiliki berbagai manfaat berikut ini:
- Anak akan memahami suatu proses dan belajar tentang konsep bahaya. "Orang tua bisa mengenalkan beberapa peralatan dapur yang bisa menimbulkan bahaya, seperti pisau dan kompor," ujarnya.
- Terjalin komunikasi antara orang tua dan anak sehingga terbentuk kedekatan emosi.
- Anak akan mengenal keragaman kosakata. Misalnya anak menjadi tahu berbagai jenis sayuran dan berbagai bentuk sayuran tersebut.
- Tentunya, anak akan lebih bersemangat ketika makan karena anak merasa terlibat dalam pembuatannya.
Lalu, kapan tepatnya anak bisa diajak memasak? Menurut Ayoe, anak bisa diajak memasak ketika ia duduk di bangku sekolah dasar. "Dari SD atau bahkan taman kanak-kanak (TK) besar, anak sudah bisa diajak ikut memasak," ujarnya.
Berita lainnya:
Tip Memilih Tepung yang Tepat untuk Adonan Kue
Menikmati Mie dengan Bumbu Racikan di WhatsUp Cafe
Mendongeng, Pilih Cerita Rakyat yang Tepat dan Universal