TEMPO.CO, Jakarta - Kebiasaan memuji anak adalah hal yang baik. Namun jangan berlebihan. Pujian berlebihan bisa mempengaruhi karakter dan sikap anak. Kebiasaan memuji anak masih menuai pro dan kontra. Di satu sisi, sebagian orang tua percaya bahwa kebiasaan memuji anak bisa merusak kepribadian anak. Namun, di sisi lain, sebagian lainnya yakin kebiasaan memuji anak bisa membangun rasa percaya diri mereka.
Untuk sementara, kita tinggalkan perdebatan tersebut dan kita anggap bahwa pujian boleh dilakukan selama anak pantas mendapatkannya. Jika orang tua melontarkan pujian terlalu sering kepada anak, ini akibatnya.
1. Anak mengharapkan pujian
Memuji anak terlalu sering, bahkan ketika ia tidak seharusnya mendapatkan pujian, akan membuat anak mengharapkan pujian terus-menerus.
2. Anak meragukan pujian yang Anda lontarkan
Semakin besar anak, maka semakin besar kemungkinan ia akan berpikir: "Apakah yang dikatakan ibuku benar bahwa aku benar-benar ahli dalam hal ini?" Anak akan menyadari bahwa ia tidak berhak mendapatkan pujian tersebut.
3. Anak tidak belajar menghadapi kegagalan
Ketika mengalami kegagalan, reaksi anak yang terlalu sering dipuji adalah putus asa. Akibatnya, anak kesulitan bangkit dari keterpurukannya.
4. Anak memiliki rasa percaya diri yang terlampau tinggi
Pujian bisa membuat anak percaya bahwa ia memiliki keahlian di atas kemampuannya. Hal ini akan menyebabkan anak menggapai target di atas kemampuannya, seperti dilansir Young Parents.
5. Anak merasa bahwa ia sangat hebat
Memuji kelebihan anak terus-menerus tanpa menyeimbangkan dengan memberikan kritik yang membangun tentang kekurangannya akan membuat anak berpandangan bahwa ia lebih penting dibandingkan orang lain.
Berita lainnya:
Agar Anak Bijak Mengelola Uang Saku
8 Cara Bikin Anak Semangat Kerjakan PR
Moms, Ayo Latih Anak Bekerja di Rumah