Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mom, Anak Laki-laki Lebih Rentan Terkena Autis

Editor

Sandra

image-gnews
Mahasiswi membimbing anak berkebutuhan khusus dalam Peringatan Hari Autis Sedunia 2015 di Universitas Widyatama, Bandung, 2 April 2015. Diharapkan kegiatan ini dapat memperkenalkan bidang kreatif sebagai peluang membangun kemandirian mereka. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Mahasiswi membimbing anak berkebutuhan khusus dalam Peringatan Hari Autis Sedunia 2015 di Universitas Widyatama, Bandung, 2 April 2015. Diharapkan kegiatan ini dapat memperkenalkan bidang kreatif sebagai peluang membangun kemandirian mereka. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.COJakarta - Jenis kelamin amat berpengaruh pada penderita autisme. Lewat dampak jenis kelamin dalam autisme bisa membantu dokter mendiagnosis dan mengobati autisme. Pasalnya, anak laki-laki dan perempuan dengan autisme menunjukkan perilaku berbeda. 

Kevin Pelphrey, peneliti di George Washington University, dalam artikel CBS News mengatakan autisme untuk anak laki-laki dan perempuan tidak sama. Setidaknya 1 dari 68 anak Amerika menderita autis. Banyak hal yang tidak diketahui tentang penyebab gangguan ini. Namun para peneliti percaya ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, termasuk usia tua dan mutasi genetik.

Medical Daily melakukan identifikasi kesulitan dalam komunikasi, perilaku terbatas, dan gangguan sosial sebagai salah satu karakteristik autisme. Namun anak laki-laki yang menunjukkan gejala ini lebih banyak dibandingkan anak perempuan. Peneliti dari Stanford menemukan bahwa perilaku komunikasi anak perempuan lebih normal dibandingkan anak laki-laki.

Para peneliti menemukan alasan autisme mempengaruhi anak laki-laki lebih besar daripada anak perempuan. Autism Support Network melaporkan bahwa temuan ilmuwan di Toronto tentang apa yang disebut autisme bias gender: bahwa kromosom X dapat berperan dalam hal ini.

Gen memainkan faktor penting dalam gangguan seperti autisme. Para peneliti menemukan bahwa 1 persen dari anak laki-laki dengan autisme memiliki mutasi kromosom X, yang terkait dengan gen PTCHDI atau gen yang mengkomunikasikan perkembangan sel pertumbuhan ke otak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Manusia yang kehilangan gen PTCHDI dapat terkena autisme. Anak laki-laki memiliki kromosom XY, sedangkan anak perempuan berkromosom XX. Karena itulah anak laki-laki mempunyai risiko lebih tinggi terkena autisme.

PARENTHERALD | DINA ANDRIANI 

Baca juga:
Anda Menderita Asam Urat, Jauhi Makanan Berikut
Waspadalah, Sarang Kuman Ternyata Ada di Ponsel
4 Cara Mudah untuk Mengatasi Rasa Cemas Berlebih

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

16 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).