TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki hari keenam Jakarta Fashion Week 2017, di Senayan City, Wardah Fashion Award (WFA) digelar dengan menyuguhkan rancangan-rancangan segar dari kompetisi pencarian desainer muda ini. Lomba ini bertujuan untuk mencari talenta baru dari seorang young fashion designer yang mampu membuat desain dengan makna inovatif yang sekaligus dapat merancang bisnis fashion yang kuat.
Melalui WFA ini, Wardah bersama desainer-desainer mode muda Indonesia ingin menyelaraskan antara kreasi mode dan kecantikan melalui inspirasi produk-produk Wardah, seperti warna, konsep dan inovasi. Tujuannya untuk mempersiapkan generasi muda yang kelak menjadi fashionpreneur untuk saling bersinergi, memajukan mode dan kecantikan.
Dengan tema “Youniverse: The Bold & The Brave”, peserta lomba ditantang untuk menciptakan desain yang terdiri dari dua kategori, modern fashion ready to wear dan modest fashion ready to wear. Tim juri yang terdiri dari berbagai kalangan, yaitu Itang Yunasz, Barli Asmara, Tenik Haratono, Amy Wirabudi dan Dewi Sandra. Sebanyak 12 finalis desainer muda dari berbagai sekolah mode terpilih, antara lain dari Binus, Las Salle, Politeknik Negeri Media Kreatif.
Dewi Sandra, selaku brand ambassador mengucapkan dengan bangga, “Para finalis inilah wajah-wajah desainer Indonesia masa depan, yang perlu diperhitungkan. Dan ke depannya, akan terus mengeksplor karya dan dapat menampilkan ke runway JFW selanjutnya!.” Olahan desain rancangan para finalis terasa segar dengan cutting yang beda dan sentuhan-sentuhan aksesoris segar. Warna-warna yang diaplikasikan juga didominasi oleh warna biru muda, warna alam, merah dan hitam.
Bersamaan dengan acara ini, Wardah menganugerahkan apresiasi Wardah Fashion Designer Award kepada 3 fashion designer Indonesia. Mereka adalah kategori maestro yang diberikan kepada Itang Yunasz, kategori prime time yang diberikan kepada Mel Ahyar dan kategori Young On Top yang diberikan kepada Restu Anggraini.
Perkembangan fashion di Indonesia tidak terlepas dari kontribusi para fashion designer ini dalam melahirkan karya-karyanya. Mereka termasuk kelompok kreatif yang secara konsisten terus melakukan inovasi dan melahirkan inspirasi mode baru. Wardah, sebagai brand kecantikan yang berdiri sejak tahun 1995 dan menerapkan filosofi Earth, Love, Life, sangat mendukung perkembangan desain mode Indonesia.
Salman Subakat, Marketing Director Wardah menjelaskan, “Hal ini dilakukan Wardah sebagai upaya untuk mengapresiasi insan-insan berbakat Indonesia, atas dedikasi dan komitmennya dalam mengembangkan industri kreatif terutama fashion tanah air dan juga untuk tetap konsisten dalam mengedepankan unsur budaya sebagai identitas bangsa.”
LIESNA SUBIANTO
Baca juga:
Nyawa Sarinah di Koleksi Busana Iwet Ramadhan
Serba-serbi JFW 2017
Peggy Hartanto Feminin Modern, Major Minor Kembali ke Alam