Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Air Liur Orang Tua Sangat Berguna untuk Bayi, Lho!

Editor

Sandra

image-gnews
Ilustrasi ibu dan anak. AP/Mark Baker
Ilustrasi ibu dan anak. AP/Mark Baker
Iklan

TEMPO.COJakarta - Jangan panik ketika dot anak terjatuh di lantai dan tidak ada wastafel untuk mencucinya di sekitar Anda. Sebetulnya, Anda dapat menjilatnya supaya bersih. 

Orang tua dapat menggunakan berbagai metode untuk membersihkan dot bayi. Membersihkan dengan cara membilasnya di air keran, merebus, atau memasukkannya ke dalam mulut mereka sendiri dan mengisap sebelum memberikan kembali kepada bayi.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, peneliti di Swedia menemukan bahwa orang tuanya membersihkan dot dengan cara mengisap atau menjilatnya, dan bukan mencucinya dengan air atau sabun, cenderung dapat melindungi bayinya dari risiko terkena alergi tertentu, seperti eksim dan asma.

Alasannya, paparan bakteri atau mikroba yang menguntungkan dalam air liur dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan mengajarkan tubuh anak untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap hal-hal berbahaya, seperti serbuk sari dan bulu kucing.

Berdasarkan hasil penelitian dari 184 balita, orang tua yang membersihkan dot dengan cara menjilatnya dapat menurunkan risiko terkena alergi pada anak, serta mengurangi risiko terkena eksim saat anak berusia 18-36 bulan dan asma saat berusia 18 bulan. Penurunan risiko ini dengan membandingkan orang tua yang membersihkan dot bayinya dengan cara mencuci bersih dengan air dan sabun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa paparan air liur orang tua dapat merangsang sistem kekebalan tubuh bayi, sehingga mengurangi risiko terkena alergi.

PUREWOW | DINA ANDRIANI

Baca juga:
Perceraian Tingkatkan Risiko Anak Merokok
Inisiasi Menyusui Dini, 1 Jam yang Bermanfaat buat Selamanya
Posisi Anak yang Aman Saat Berjalan-jalan di Mal

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?


Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Sekotak sayuran dipajang di kebun seluas 900 meter persegi di atap pusat pemilahan pos,  di Paris, Prancis, 22 September 2017. Kebun ini menanam buah-buahan, sayuran, tanaman aromatik dan obat-obatan. REUTERS/Charles Platiau
Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.


Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.


Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Ilustrasi pasangan mengecat rumah. shutterstock.com
Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.


Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Ilustrasi Keracunan
Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.


Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.


Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.


Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Ilustrasi Ibu menyusui. Shutterstock
Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.


Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.


Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kucing bernama Sam ini memiliki bulu berwarna hitam yang mirip alis. Sepintas ia terlihat seperti karakter kartun yang lucu. Berikut sejumlah kucing dengan corak bulu yang lucu dan unik. Boredpanda.com
Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?