Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wanita Selalu Jadi Pihak Bersalah dalam Perselingkuhan  

image-gnews
Ilustrasi pasangan bertengkar/berpisah. Shutterstock
Ilustrasi pasangan bertengkar/berpisah. Shutterstock
Iklan

TEMPO.COJakarta - Dalam setiap kasus perselingkuhan, pihak perempuan secara otomatis ditempatkan di dua posisi ini, yakni sebagai korban dan sebagai “penjahat”-nya. Sementara itu, pihak laki-laki hampir tidak pernah disinggung atau dipersalahkan. Justru pemakluman lebih sering terjadi. Bahkan dari kaum hawa.

Psikolog anak dan keluarga pendiri serta pengasuh Pranikah.org, Anna Surti Ariani, mencoba merumuskannya berdasarkan tatanan sosial yang berlaku, terutama di Indonesia. Pihak wanita bisa menjadi korban sekaligus dianggap yang bersalah, sedangkan laki-laki dianggap lebih boleh melirik perempuan lain atau bahkan menikahinya (poligami). 

Kesan perempuan selalu salah tidak terhindarkan. Bahkan perempuan yang seharusnya menjadi korban (perempuan yang terikat dalam hubungan resmi) kadang dipersalahkan atas perselingkuhan suaminya dengan alasan macam-macam, atau bahkan sepele, hingga ungkapan seperti “pantas saja suaminya suka perempuan lain” terdengar wajar. 

“Padahal, sebetulnya, kalau salah satu pihak (perempuan atau laki-laki) sudah menjalin hubungan serius, baik itu pacaran maupun menikah, ketika ada hubungan lain, ya keduanya (pihak itu dan selingkuhannya) salah. Bukan salah perempuan saja atau salah laki-laki saja,” kata Anna, yang akrab disapa Nina.

“Mereka inilah orang-orang yang kesulitan menjaga komitmen,” ujarnya. 

Penyebabnya macam-macam. Menurut Nina, bisa jadi seseorang yang sulit menjaga komitmen adalah orang yang punya masalah dengan dirinya sendiri, misalnya, punya kebutuhan untuk dipuji yang jauh lebih besar dibanding yang dapat dipenuhi pasangannya atau karena ada masalah dengan pasangan, seperti kurang puas dengan pasangan atau terus bertengkar, sehingga pelaku ingin keluar dari komitmen. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Atau bisa juga karena orang baru atau si pasangan selingkuh itu memiliki kualitas kepribadian yang berbeda dari pasangannya saat ini,” kata Nina.

“Tapi biasanya pengaruh orang baru atau pasangan selingkuh itu tidak signifikan kalau sesungguhnya si individu ini tidak punya masalah dengan dirinya sendiri atau dengan pasangannya," ucapnya.

TABLOID BINTANG

Artikel lain:
Yuk, Banyak Makan Sayur dan Buah
Membaca Potensi Diri Lewat Jari Tangan
Nikmati Lezat dan Manfaat Makanan Jepang buat Kesehatan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

37 hari lalu

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.


The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

2 Oktober 2023

The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.


Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

13 Desember 2022

Ilustrasi wanita patah hati atau putus cinta. Freepik.com
Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.


Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

7 Agustus 2021

Ilustrasi wanita bersedih. shutterstock.com
Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?


Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

22 Juli 2021

Ilustrasi pertemanan wanita. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.


Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

6 Maret 2021

Sri Mulyani. Instagram/@smindrawati
Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.


9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

20 November 2018

ilustrasi pria sendiri (pixabay.com)
9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

Data menyatakan dunia bakal menghadapi ledakan jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita. Simak 9 tips agar para pria tidak terlalu lama melajang.


Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

14 November 2018

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

Para Pasangan suami istri perlu memahami kondisi saat hubungan sudah berada di ujung tanduk. Simak beberapa tanda hubungan akan berakhir.


Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

30 Juni 2018

Ilustrasi gosip/pertemanan. Shutterstock
Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

Ketika ada teman yang membencimu, jangan berfokus pada kebencian itu. Gunakan sikap teman tadi supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.


Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

5 Juni 2018

Ilustrasi putus cinta. Shutterstock.com
Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

Sebagian orang yang mengalami insomnia, pikiran terganggu dan bahkan sistem kekebalan tubuhnya menurun bila putus cinta.