Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiat Menjaga Tulang Sehat dan Mencegah Osteoporosis

image-gnews
Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di beberapa negara, setiap satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria berusia di atas 50 tahun berisiko mengalami patah tulang akibat osteoporosis. Osteoporosis menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh sehingga mudah patah, meskipun hanya akibat terjatuh ringan, terbentur sesuatu, bersin, atau gerakan secara tiba-tiba.

Meskipun osteoporosis merupakan penyakit yang muncul ketika seseorang berusia lanjut, untuk pencegahannya tetap harus dilakukan sejak muda. Selain kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena osteoporosis, beberapa kondisi tubuh berikut juga patut diwaspadai karena bisa memengaruhi kesehatan tulang di masa depan.

#Indeks masa tubuh (BMI) yang rendah
Mereka yang memiliki BMI di bawah 19 masuk dalam kategori kekurangan berat badan dan berisiko mengalami osteoporosis. Angka BMI yang rendah bisa jadi pertanda bahwa tubuh kekurangan nutrisi dan asupan nutrisi untuk kesehatan tulang, seperti kalsium, protein, dan Vitamin D.

#Kurang gizi
Gizi buruk, terutama pada mereka yang lanjut usia, patut diwaspadai karena bisa meningkatkan risiko terkena osteoporosis, terjatuh, dan patah tulang. Selalu penuhi asupan nutrisi yang kaya kalsium, protein, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang menyehatkan tulang dan otot.

*Kurang vitamin D
Vitamin D penting bagi kesehatan tulang karena membantu tubuh menyerap kalsium. Kekurangan vitamin D merupakan masalah yang umum, oleh karenanya bagi para lansia sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung vitamin D dan memperbanyak aktivitas di luar ruangan agar mendapatkan sinar matahari yang merupakan salah satu sumber vitamin D (ingat sinar matahari tidak setiap saat baik untuk kesehatan kulit).

*Sering terjatuh atau pernah mengalami patah tulang
Kualitas pandangan yang berkurang, kehilangan keseimbangan, dan faktor lain yang muncul akibat bertambahnya usia bisa meningkatkan risiko para lansia terjatuh atau mengalami patah tulang, bahkan sekitar 90 persen kasus patah tulang pinggul akibat terjatuh.

Atasi dengan olahraga yang bisa memperkuat otot. Selain itu, bagi yang pernah mengalami patah tulang akibat osteoporosis lebih berisiko mengalami hal yang serupa. Karena itu, selalu periksa kondisi patah tulang yang pertama terjadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

*Kurang Olahraga
Olahraga yang memperkuat otot dan menggunakan beban perlu dilakukan, seperti dilansir laman Hari Osteoporosis Sedunia. Menurut penelitian, para lansia yang kurang aktif bergerak berisiko besar mengalami patah tulang pinggul dibanding lansia yang aktif.

*Gangguan makan
Gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia akan menyebabkan penurunan berat badan secara drastis dan bisa mempengaruhi kesehatan tulang. Pada perempuan, gangguan makan ini akan berdampak pada penurunan kadar estrogen dan juga mengurangi kadar kalsium.

*Menopause (wanita) dan hipogonadisme (pria)
Wanita yang sedang mengalami pascamenopause, menopause sebelum berusia 45 tahun, atau rahimnya diangkat, lebih rentan mengalami masalah kesehatan tulang. Sedangkan pria yang mengalami hipogonadisme (rendahnya kadar testosteron) memiliki kepadatan tulang yang rendah. Bagi para wanita bisa diatasi dengan terapi pengganti hormon, sedangkan untuk pria bisa diatasi dengan terapi pengganti testosteron.

*Obat dan pengobatan medis tertentu
Beberapa zat dalam obat dan pengobatan medis tertentu bisa melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang. Untuk itu, selalu perhatikan zat yang terkandung di dalam obat yang dikonsumsi.

TABLOIDBINTANG

Artikel lain:
Mendeteksi Penyakit dari Feses
Yang Harus Dipilih dan Dihindari Penderita Hipertensi
Apel dan Selada, Paling Joss Hilangkan Bau Mulut

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.