TEMPO.CO, Jakarta - Stres adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Penyebabnya mulai dari stres akan deadline pekerjaan, hubungan asmara, dan sebagainya.
Meskipun stres, biasanya kita akan tetap berusaha menjaga pola hidup sehat. Sayangnya, menurut penelitian terbaru, stres bisa mengurangi manfaat dari makanan sehat yang dikonsumsi.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry ini mempelajari 58 responden wanita yang rata-rata berusia 53 tahun dan memiliki rekam medis yang berbeda-beda.
Responden tersebut dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi biskuit sebagai sarapan dan saus (gravy) yang terbuat dari lemak jenuh yang tidak sehat. Kelompok kedua mengonsumsi sarapan yang sama namun dimasak dengan minyak bunga matahari.
Hasilnya, tes darah menunjukkan responden yang mengonsumsi sarapan mengandung lemak jenuh, memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi dibanding responden yang mengonsumsi sarapan yang dimasak dengan minyak bunga matahari.
Namun, ketika responden yang mengonsumsi sarapan yang dimasak dengan minyak bunga matahari mengalami stres sebelum waktu sarapan tiba, tingkat peradangan dalam tubuh mereka sama tingginya dengan kelompok yang mengonsumsi lemak jenuh.
Kesimpulannya, stres berdampak sangat buruk pada tubuh, bahkan bisa menghilangkan manfaat dari makanan sehat. Salah seorang peneliti, Jan Kiecolt-Glaser, mengingatkan bahwa moral dari penelitian ini adalah bukan berartisemua orang bebas mengonsumsi makanan apapun sesuai keinginan ketika stres, tapi juga harus memperhatikan pilihan makanan ketika banyak pilihan yang tersaji, seperti dilansir laman Brit+Co.
Peradangan kronis bisa timbul akibat stres dan diet. Peradangan ini erat kaitannya dengan timbulnya berbagai penyakit seperti jantung dan diabetes.
Artikel lain:
5 Gejala Diabetes yang Sering Diabaikan
7 Makanan Pembuat Berat Badan Cepat Melambung
Lupakan Air Lemon, Minuman Ini Lebih Efektif Turunkan Berat