TEMPO.CO, Jakarta - Ayah dan ibu mempunyai peran yang sama besar dalam pengasuhan anak. Peran yang bisa diambil ayah dalam pengasuhan anak demi membentuk anak yang bahagia di antaranya.
# Sebagai lawan main dan obyek permainan favorit
Masalah terbesar para ayah: mereka tidak pandai mengobrol dan bermain kata-kata. Maka melakukan permainan media paling menyenangkan untuk berkomunikasi dengan anak. Sementara para ibu jago dalam urusan bernyanyi dan menggambar, ayah akan menjadi lawan main yang menyenangkan, terutama untuk permainan fisik dan permainan luar ruangan.
Survei majalah Nick Jr edisi Amerika Serikat terhadap 503 orang tua dengan anak berusia 2-5 tahun menunjukkan kecenderungan tipe permainan yang berbeda antara ayah dan ibu. Sejumlah 69 persen ibu menganggap permainan imajinatif sangat penting.
Sedangkan 66 persen ayah mengutamakan permainan fisik di luar rumah. Inilah yang membuat ayah merupakan partner favorit anak untuk bermain bola, adu berlari, hingga menjadi lawan bermain video game yang tangguh.
Dalam kegiatan bermain, orang tua tidak bisa sepenuhnya bergantung pada ketersediaan mainan. Mainan akan membuat anak cepat bosan. Justru orang tua merupakan obyek permainan paling menyenangkan dan tidak membosankan bagi anak. “Tidak ada mainan bukan berarti tidak bermain. Justru orang tua harus bisa menjadi obyek permainan,” kata psikolog Rini Hildayani.
Anak balita senang pada benda-benda yang bereaksi terhadap apa yang mereka lakukan. Jadilah mainan bagi anak. “Misalnya dengan meminta anak menyentuh hidung, lalu Anda keluarkan bunyi-bunyian yang lucu. Anak balita biasanya menyukai permainan seperti itu,” ujar Rini.
# Sebagai Pendongeng
Seperti dijelaskan pada poin pertama, kebanyakan ayah bukanlah teman mengobrol yang baik. Karena itu, buku cerita akan membantu ayah dalam menjalin komunikasi dengan anak. Mendongeng secara rutin, misalnya setiap menjelang tidur, merupakan momen intim yang menambah kebahagiaan anak.
Jika tak pandai mengarang cerita, bacalah buku dongeng anak-anak. Dalam survei YouGov, perusahaan peneliti pasar, untuk keperluan penerbit buku anak-anak Scholastic, didapatkan fakta bahwa 83 persen anak sangat menikmati dibacakan buku cerita. Sedangkan 68 persen di antaranya mengatakan bahwa mendengarkan cerita yang dibacakan orang tua menjadi saat spesial bersama yang sangat dinanti-nantikan. “Kegiatan itu terasa hangat dan membangkitkan semangat,” tutur seorang responden berusia 11 tahun.
Berita lainnya:
Inilah Bedanya Peran Ayah dan Ibu dalam Tumbuh-Kembang Anak
Ayah dan Bunda, Ini Mantra Ajaib untuk Anak-anak
3 Sikap Ayah-Bunda yang Bikin Anak Tidak Percaya Diri