TEMPO.CO, Jakarta - Bayi dilahirkan dengan otak yang nyaris sempurna. Pembentukan itu dimulai pada 19 hari setelah pembuahan dan sebagian terbentuk ketika berada di kandungan. Namun masih ada kesempatan dan harapan untuk memperbaiki kualitas otak setelah bayi lahir.
Perkembangan otak juga ditandai oleh tumbuhnya mielin. Masa pembentukan mielin ini tergolong panjang, dimulai dari trimester 3 setelah lahir hingga masa dewasa. Kehilangan mielin pada sel saraf mengakibatkan impuls listrik tidak dapat dihantarkan dengan baik sehingga perkembangan bayi akan terhambat, juga kekenyalan dan kekuatan otot berkurang.
Menurut dokter spesialis anak Hardiono D. Pusponegoro, mielin ada pada nutrisi yang kaya akan zat besi. "Ibu hamil yang kekurangan zat besi akan memiliki HB darah yang rendah sehingga berpengaruh pada berkurangnya IQ pada anak yang dilahirkan," katanya.
Proses pembentukan otak memang bergantung pada faktor genetik. Namun perkembangan yang optimal dalam struktur dan kepandaian bayi nantinya juga dipengaruhi oleh lingkungan sebelum dan setelah lahir. Faktor yang berpengaruh antara lain faktor gizi ibu, penyakit ibu (jantung, paru, ginjal, diabetes, dan darah), infeksi kandungan, dan faktor sosial ekonomi.
Faktor gangguan plasenta dan janin juga kerap memicu gangguan otak. Misalnya, bayi yang lahir tidak menangis menyebabkan otaknya kekurangan oksigen atau mengalami kuning berlebihan. Untuk itu, diperlukan nutrisi bayi yang paling penting, yakni air susu ibu dan makanan tambahan setelah bayi berusia 6 bulan.
Yang tidak kalah penting adalah stimulasi yang diterima bayi, terutama pada 2-3 tahun pertama kehidupan. Di atas usia itu, stimulasi tak memberi hasil baik. Anak yang banyak mendapat stimulasi akan menjadi anak cerdas.
Berita lainnya:
Anak Sehat, Idealnya Jadi Anak Cerdas
Perawatan Metode Kanguru Bikin Bayi Cerdas
Asupan ASI dalam Masa Percepatan Pertumbuhan Bayi