TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit anak yang mengalami sembelit. Kebanyakan akibat masalah psikologis atau yang berhubungan dengan saraf. Para peneliti di Belanda mempelajari 53 anak dengan masalah tersebut dan menyatakan kasus sembelit mereka bukan karena masalah fisik.
5 Pertimbangan Sebelum Beli Apartemen
Para bocah itu diberi pelajaran soal cara menghadapi sembelit, seperti latihan ke kamar kecil dan cara mengosongkan isi perut. Sebanyak 27 anak yang dipilih secara acak juga mendapatkan terapi fisik.
Setelah enam bulan, 92 persen peserta pada kelompok terapi fisik tak lagi mengalami sembelit. Sedangkan mereka yang tak menjalani terapi fisik hanya 63 persen yang sembuh. Hasil penelitian itu dimuat di jurnal Gastroenterology.
Ternyata kebanyakan anak yang mengalami sembelit disebabkan oleh otot tulang panggul yang lemah akibat pengaruh postur yang kurang baik serta salah posisi duduk di toilet untuk dewasa. Begitu hasil penelitian tim yang dipimpin Marieke van Engelenburg - van Lonkhuyzen dari Universitas Maastricht.
Otot panggul berhubungan dengan diafragma tubuh, otot punggung bawah, serta otot perut dalam mendukung tulang belakang dan sistem pencernaan. Ketika otot panggul tak bekerja maksimal, anak-anak pun kesulitan mengontrol pergerakan isi perut.
Karena itulah, anak-anak perlu dilatih mengatur postur yang benar dan memperkuat otot panggul. Para peneliti itu juga menawarkan terapi buat anak usia 9-16 tahun.
Menurut Jennifer Verrill Schurman dari Universitas Missouri di Amerika Serikat, bila sembelit terus berlangsung untuk waktu yang lama, terutama bila lebih dari enam bulan, dan anak-anak tetap sulit buang air besar meski sudah duduk di toilet, mereka harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut pada tulang panggul.
FOXNEWS | PIPIT
Berita lainnya:
6 Manfaat Rambutan, Buah Eksotis dari Asia Tenggara
Minum Jus dan Smoothie Ini Demi Mengurangi Rasa Sakit
Asyiknya Berlibur di Rumah, Menyenangkan dan Hemat Tentunya