TEMPO.CO, Jakarta - Patung anjing putih berhidung merah menyambut setiap orang yang memasuki Pocci Cafe di Jalan Cimanuk, Bandung, Jawa Barat. Kepalanya mendongak dan matanya terpejam. Karakter anjing yang menggemaskan itu bernama sama dengan kafe: Pocci. Nama ini diambil dari anjing peliharaan pemilik kafe.
Kedai tersebut memiliki nuansa sama dengan Pocci, putih. Ada sentuhan merah menyala di jendela dan pintu. Saat memasuki ruangan kita akan menjumpai satu bagian tembok yang penuh dengan mural bergambar karakter anjing dalam berbagai ukuran dan gaya. Warnanya pun ceria. Di sisi lain temboknya berupa susunan bata yang dilapisi cat putih. Kita seperti dibawa ke arena bermain anak-anak. Musik yang diputar pun tidak menghentak telinga. Jadi, tempat ini tidak hanya cocok untuk berkumpul dengan kerabat, tapi juga untuk mengerjakan tugas atau bekerja di luar kantor.
Di area itu pula sejumlah sofa berderet dan kursi-kursi plastik ditempatkan berhadapan. Kue-kue mungil berbaris rapi mengundang selera. Karakter anjing Pocci dalam bentuk biskuit pun dijual sebagai kenang-kenangan. Di atasnya tergantung puluhan cangkir putih. Di antara cangkir putih itu, terselip lima cangkir merah yang difungsikan sebagai tudung lampu. Ornamen yang sangat unik.
Jangan berharap ada pelayan yang datang menawari Anda pesanan. Seperti di kantin sekolah, pengunjung diminta langsung memilih menu dan membayarnya sebelum berleha-leha. Menu Pocci sajikan cukup beragam. Sebagian besar merupakan menu ala Jepang seperti Sakura, Chicken Kariage with Crispy Sweet Potato, dan Tsukune. Kafe ini lebih banyak menyajikan menu camilan dibanding main course. Menu Eropa juga bisa tersaji di atas meja, diantaranya Brownie Affogato, Eclair, Cupcakes, dan Croque Monseur.
Wajar jika Pocci menyuguhkan lebih banyak menu ala negerinya Naruto ini. Kafe ini merupakan titisan Harukaze Bistro, restoran yang menyuguhkan masakan Jepang. Namun, Harukaze tutup beberapa tahun lalu. Jika Harukaze bernuansa lebih gelap dengan dominasi warna hitam dan penerangan temaram, Pocci yang dibuka Juli 2014 tersebut menawarkan konsep sebaliknya, terang dan menyenangkan hati.
Berita lainnya:
Nikmatnya Mie Pangsit Berselimut Keju di Surabaya
Hario Coffee Factory, Tempat Menikmati dan Belajar Kopi
Cari Resto Berlabel Halal di Tokyo? Malaychan Jawabnya