TEMPO.CO, Jakarta - Lampu yang menerangi ruangan atau lingkungan dapat mempengaruhi perasaan dan emosi. Hal ini dikemukakan oleh sebuah riset yang dipublikasi dalam Journal of Consumer Psychology yang menunjukkan bahwa semakin intens penerangan yang ada, semakin besar pula pengaruhnya terhadap emosi seseorang, baik positif dan negatif.
Studi ini melibatkan serangkaian eksperimen untuk memeriksa hubungan antara emosi dengan kadar pencahayaan. Ditemukan bahwa perasaan hangat muncul ketika seseorang terekspos pada cahaya terang, meskipun kondisi suhu ruangan tak berubah.
Beberapa eksperimen lain menunjukkan bahwa kondisi cahaya juga mempengaruhi hal lain seperti tingkat kepedasan saos serta tingkat ketertarikan terhadap seseorang. Pihak peneliti menyatakan bahwa tingkat cahaya dapat membuat seorang merasa lebih hangat sebab terkait erat dengan peningkatan emosi.
Alison jing Xu, seorang asisten profesor dari University of Toronto Scarborough mengungkapkan, "Bukti lain menunjukkan bahwa pada kondisi cerah, orang cenderung lebih optimis, melaporkan kondisi diri dalam keadaan lebih baik dan lebih gemar membantu. Sedangkan, ketika terekspos pada pencahayaan gelap dapat mengakibatkan gangguan afektif musiman."
Berita lainnya:
Kenapa Kita Perlu Mendengarkan Suara Hati?
Cara Mudah Mengetahui Warna Asli Kulit
6 Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan