TEMPO.CO, Jakarta - Melakukan kegiatan olahraga tentu diperlukan fasilitas pendukung, salah satunya adalah sepatu. Saat hendak berolahraga, kenakan sepatu yang khusus untuk kegiatan berolahraga. Tak mungkin, kan, kita berolahraga pakai high heels atau sepatu pantofel?
Memilih sepatu olahraga, khususnya sepatu lari, yang baik memang tidak mudah. Apalagi harganya juga terbilang tak murah. Namun memakai sepatu yang tepat dapat membuat kegiatan berolahraga menjadi lebih nyaman dan menghindari terjadinya cedera.
Baca Juga:
Berikut ini 5 hal yang patut Anda ketahui dalam memilih sepatu olahraga:
1. Pilih sesuai jenis olahraga
Beda olahraga, beda pula jenis sepatu yang harus digunakan. Sepatu lari didesain untuk pergerakan tubuh ke depan dan ke belakang, sepatu cross-training untuk gerakan ke samping, atau sepatu basket untuk mempermudah gerakan berputar, melompat, dan berlari menggiring bola.
Baca Juga:
Jika Anda belum yakin olahraga apa yang akan ditekuni, pilih sepatu yang memiliki fungsi untuk dikenakan di banyak macam olahraga. Seperti misalnya sepatu lari yang memiliki bantalan dalam begitu empuk dan sol yang keras untuk gerakan ke depan dan belakang saperti saat berlari.
2. Pilih ukuran yang tepat
Tahukah Anda, ukuran kaki akan membesar di siang hari, khususnya pada pukul 16:00. Kaki juga akan membesar saat berolahraga, khususnya lari. Pilih sepatu lari dengan satu ukuran lebih besar untuk mencegah terjadinya lecet dan bengkak pada kaki.
3. Sering diganti
Harga sepatu olahraga memang tidak murah, namun sering diganti untuk menjaga kualitasnya. Jika bagian sol sudah mulai rusak atau bantalan dalamnya sudah tidak terasa empuk, sudah waktunya untuk mengganti dengan yang baru. Disarankan untuk mengganti sepatu lari setelah pemakaian sejauh 200-300 mil.
4. Pilih sesuai bentuk kaki
Setiap orang memiliki bentuk kaki yang nyaris berbeda, khusus pada bagian lengkungan di telapak kaki. Untuk mengetahui apa tipe kaki Anda, cobalah rendam telapak kaki selama beberapa menit, lalu jejakkan kaki ke sehelai kertas. Jika bekas kaki yang terlihat hanya separuh dari lebar kaki, berarti bentuk kaki Anda netral. Jika bekasnya hampir sama dengan bentuk kaki seluruhnya, berarti kaki Anda flat atau datar. Jika bekasnya hanya sedikit atau hanya terlihat jejak di area tumit dan bawah ibu jari kaki, berarti Anda memiliki bentuk kaki dengan lengkungan yang tinggi.
Lengkungan di telapak kaki berpengaruh pada bagaimana kaki menapak ke tanah saat berlari. Kaki dengan lengkungan netral tidak memerlukan sepatu khusus, asalkan memiliki sol yang keras dan bantalan yang empuk. Kaki datar cenderung sering terasa licin ke depan saat berlari, sehingga membutuhkan sepatu dengan kontrol dan stabilitas gerakan yang dapat mendorong beban tubuh ke bagian belakang kaki.
Sedangkan orang-orang dengan lengkungan kaki yang tinggi memerlukan sepatu dengan bantalan sol di bagian tengah yang empuk untuk meredam tekanan pada kaki.
5. "Test drive"
Sebelum membeli sepatu, terlebih dahulu cobalah sepatu dengan menggunakan kaus kaki dan lakukanlah gerakan lari-lari kecil. Kenyamanan merupakan kunci dalam memilih sepatu lari yang baik. Pastikan tidak terasa sesak di kaki, namun juga tidak terlalu longgar sehingga mudah lepas saat digunakan.
Berita lainnya:
Rahasia Kesehatan Di Balik Si Hijau Bayam
Waspadalah, Terlalu Banyak Sayuran Bisa Sebabkan Batu Ginjal
Manfaat Mengatur Jarak Kelahiran demi Kesejahteraan Keluarga