TEMPO.CO, Jakarta - Gejala overhidrasi atau kebanyakan minum air, memang belum banyak diketahui. Padahal, "minum sebanyak-banyaknya agar tidak dehidrasi, tanpa penjelasan lebih lanjut, itu bahaya," ujar dokter Ermita I. Ilsyas, MS, AIFO, pengajar fisiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Secara medis, overhidrasi terjadi saat tubuh mengalami kelebihan cairan. Inilah yang menyebabkan konsentrasi natrium dalam darah jadi turun. Akibatnya, penderita mengalami hiponatermia atau kekurangan natrium. Standar normal natrium dalam darah adalah 135 milimol per liter darah. Jika kadar natrium di bawah jumlah tersebut akan terjadi hiponatermia. "Yang sudah akut, bahkan bisa di bawah 120 milimol per liter darah."
Cerita overhidrasi ini, Ermita melanjutkan, baru disadari dunia kedokteran pada 1981, ketika seorang pelari maraton berusia 46 tahun terserang gejala tersebut. Seiring dengan bertambahnya kejuaraan tanding lari, ternyata kasusnya pun muncul saban tahun.
Dalam penelitian pada 2002, saat berlangsung kejuaraan lari tahunan Boston Marathon, diketahui ada lebih dari 10 persen peserta mengalami kenaikan berat badan seusai berlari. Disimpulkan, telah terjadi konsumsi cairan yang berlebih.
Dalam aturan lomba lari, memang ada kewajiban penyediaan tempat minum saban 5 kilometer atau 2,5 kilometer. Jadi, peserta dengan mudah dapat mengambil air untuk menghalau kehausan. Akses yang leluasa tersebut, menurut Ermita, justru menjadi bumerang. Pelari bisa terserang overhidrasi.
Tanda-tanda overhidrasi adalah perut merasa mual, penuh (begah), sakit kepala, pusing, serta kaki dan tangan mengalami pembengkakan. Hal semacam ini memang pernah dirasakan Yomi. "Saya pernah merasa begah sehabis berlari," kata Managing Editor di Men's Health Indonesia ini. Hanya, dia tidak sadar bahwa itu gejala kelebihan cairan.
Overhidrasi yang sudah berat, kata Ermita, bisa membuat penderitanya kejang, disorientasi, hilang kesadaran, bahkan meninggal. Kasus kematian akibat overhidrasi pernah ditemukan pada dua siswa SMA di Douglas County High School, di Georgia, Amerika Serikat, Agustus 2014. Saat itu, keduanya minum air putih satu galon dan minuman isotonik satu galon. Akhirnya meninggal dengan diagnosis Exercise-Associate Hyponatremia.
Berita lainnya:
Tiga Minuman yang Baik untuk Teman di Pagi Hari
Benarkah Makin Banyak Teman Makin Sehat dan Panjang Umur?
10 Kelebihan Teh daripada Kopi