Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pewarna Alami dari Limbah Bunga  

Editor

Sandra

image-gnews
Warna-warni baju rancangan Bibi Russell, yang bertemakan
Warna-warni baju rancangan Bibi Russell, yang bertemakan "Design For Life" saat penutupan gelaran Asian Fashion Week 2014 di Ciputra Wolrd Surabaya (18/8). TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.COJakarta - Bunga yang tidak bisa dijual di toko bunga atau yang digunakan sebagai hiasan utama sebuah acara biasanya akan berakhir di tempat sampah. Seorang perajin Cara Piazza punya cara sendiri memanfaatkannya. 

Desainer yang berbasis di Brooklyn ini mengumpulkan sampah dari toko bunga, restoran, penyedia bahan-bahan organik, dan pasar rempah-rempah. Sampah itu ia gunakan untuk mewarnai pakaian dan aksesori secara alami.

“Jika saya tidak mengambil bunga-bunga ini, mereka mungkin akan dibuang ke tempat sampah,” katanya kepada The Huffington Post. Sebagai bagian dari usahanya, Piazza juga menawarkan layanan kepada pengantin untuk mengubah karangan bunga mereka menjadi kimono, yang bisa disimpan setelah hari pernikahan mereka.

Lulusan Chelsea College of Arts dan Design di London ini mengakui pekerjaannya memanfaatkan alam. Produk yang berkelanjutan untuk workshop-nya adalah pewarnaan menggunakan akar marah.

Menurut dia, pewarnaan non-alami akan berdampak kerusakan lingkungan. “Pewarna sintetis juga mengandung karsinogen seperti formaldehyde, logam berat seperti seng dan krom serta dioksin, yang diduga menjadi pengganggu hormon,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Piazza mempunyai alasan dari aspek emosional untuk menggunakan pewarna alami. “Di kota di mana segala sesuatu begitu keras dan sibuk sepanjang waktu, kadang-kadang sangat baik merasakan sesuatu pada warna dari alam dan dibuat dengan cinta," kata penduduk asli New York ini.

Piazza berharap langkahnya ini bisa menjadi inspirasi orang banyak, dengan memberikan kehidupan baru bagi pakaian dan menjadi konsumen yang cerdas. “Saya pikir banyak yang tidak peduli terhadap siklus hidup seluruh pakaian. Mulailah mengajukan pertanyaan, ‘Dari mana ini berasal?' 'Siapa yang menjahit pakaian saya?' 'Berapa banyak air yang digunakan untuk membuat pakaian ini?’ Jangan hanya membeli barang secara membabi-buta," tuturnya. 

NIA PRATIWI

Baca juga:
Tampil Percaya Diri dengan Pakaian Warna-warni
Berani Coba Diet Manusia Zaman Purba Seperti Apa Caranya
Mataharimall Tawarkan Diskon Hampir 99 Persen dalam 2 Hari

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

6 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

24 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

51 hari lalu

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

52 hari lalu

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

53 hari lalu

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

53 hari lalu

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.


Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

53 hari lalu

Pasangan Capres-Cawapres no urut 02, Prabowo-Gibran tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 tampil dalam balutan warna biru langit dan putih ketika menghadiri debat capres kelima


Bertaburan Brand, Sudut Utara Kota Yogyakarta Ini Tumbuh Jadi Pusat Fashion Modern

53 hari lalu

Aktivitas perbelanjaan di sebuah gerai fashion Jalan C Simanjuntak Kota Yogyakarta pada akhir pekan Sabtu (3/2). Tempo/Pribadi Wicaksono
Bertaburan Brand, Sudut Utara Kota Yogyakarta Ini Tumbuh Jadi Pusat Fashion Modern

Jika Malioboro punya Pasar Beringharjo untuk belanja batik, kawasan utara Kota Yogyakarta ini punya Jalan C. Simanjuntak ini untuk fashion modern.


Yogyakarta Ditarget Jadi Pusat Fashion Dunia pada 2028, Desainer Siapkan Strategi

24 Januari 2024

Pegiat fashion Yogyakarta mengikuti perhelatan  fashion show Spotlight Culture: Then And Now di Pos Bloc Pasar Baru Jakarta, Sabtu (18/11/2023). Dok.istimewa
Yogyakarta Ditarget Jadi Pusat Fashion Dunia pada 2028, Desainer Siapkan Strategi

Berbagai upaya digenjot Pemerintah DIY salah satunya melalui gelaran Jogja Fashion Week sebagai ruang berbagi ilmu dan berekspresi.


Mengenal Pengertian Ekonomi Kreatif, Ciri, Jenis, dan Manfaatnya

23 Januari 2024

Jelaskan pengertian ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif adalah perkembangan konsep ekonomi yang berasal dari kreativitas individu. Ini informasinya. Foto: Canva
Mengenal Pengertian Ekonomi Kreatif, Ciri, Jenis, dan Manfaatnya

Jelaskan pengertian ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif adalah perkembangan konsep ekonomi yang berasal dari kreativitas individu. Ini informasinya.