Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penghibur bagi Perempuan Orang Tua Tunggal Agar Bahagia

image-gnews
Ilustrasi Ibu bekerja. Shutterstock.com
Ilustrasi Ibu bekerja. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Menjadi seorang single mom, bukanlah urusan mudah. Setidaknya itulah pengakuan beberapa perempuan yang menjadi orang tua tunggal(single mother) yang tergabung dalam komunitas Single Moms Indonesia (SMI).

Seorang perempuan yang dicerai hidup suaminya, dia menjadi seorang single mom yang menghadapi kondisi pelik sejak gugatan cerai dilayangkan ke meja hijau. Di masa itu, hujatan dan penghakiman kerap dialamatkan kepada perempuan. “Mereka bilang, ‘Mbok ya diperbaiki dulu rumah tangganya.’ Padahal mereka tahu apa, sih tentang rumah tangga saya?”

Yang terjadi kemudian, para wanita ini merasa tersudutkan. Mereka juga acapkali merasa sendirian. Seperti dialami Maureen Hitipew, pendiri SMI. Ketika proses penceraiannya bergulir pada 2010 silam, dia merasa teman-temannya tak benar-benar memahami perasaannya.

Itu terjadi karena mereka tidak mengalami masalah yang sama dengan Maureen. “Saat itu saya sadar, saya butuh social support. Saya butuh orang-orang dengan pengalaman sama yang akan membuat saya tidak merasa sendirian,” kata Maureen.

Pada 2014, Maureen mendirikan SMI. Semata hanya karena dia tidak ingin ada wanita lain merasakan kegundahan serupa. Lewat komunitas ini, para single mom bisa berbagi cerita, pengalaman, saling memberi masukan, tanpa tendensi apapun.

“Tapi, sebetulnya tidak cuma para ibu yang tidak lagi merasa sendiri, lo. Anak-anak kami juga,” Laila Sofianty, seorang pengurus SMI menambahkan. “Saya pernah mendapat pertanyaan dari anak, ‘Si Anu (anak dari anggota SMI lain) tidak punya ayah?’ Saya bilang iya, dan dia kemudian diam. Tapi, saya tahu, dia tidak lagi merasa sendirian."

Single Moms Indonesia rutin menggelar pertemuan. Di situ, mereka hampir pasti membawa perasaan yang tidak mengenakkan, terutama jika dia anggota baru. Menurut Maureen, “pemula” biasanya masih emosional. Mereka masih mempertanyakan kenapa bisa menjadi single mom.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pertemuan Minggu, 14 Agustus lalu, hadir pakar Art Psychotherapy Mutia Ribowo. Mutia mengajukan sebuah pertanyaan yang membuka keresahan para single mom. "Ibu-ibu yang datang ke sini, kira-kira punya kondisi psikologis yang seperti apa?” tanya Mutia. Sedih, down, putus asa, trauma, hopeless, satu per satu terucap sebagai jawaban.

Dari situ, Mutia menyimpulkan semua orang yang hadir dalam pertemuan masih butuh release, sebuah proses healing. Kumpul-kumpul dan berbagi cerita cukup memberi kekuatan, namun tidak cukup untuk menyembuhkan. “Seorang konselor atau ahli tetap dibutuhkan,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Mutia mengajak para single mom melepaskan perasaannya lewat dua buah gambar telapak tangan berjudul past dan future. Masing-masing gambar diisi pengalaman masa lalu dan harapan di masa depan setiap single mom.

Setelah proses release menghasilkan kelegaan, single mom bisa melakukan sesi konseling khusus untuk mencapai healing yang diinginkan. Maureen menyebut healing merupakan prestasi cum laude anggotanya. “Bisa dibilang, ia telah lulus,” kata Maureen.

Apa kelulusan ini termasuk pilihan untuk menikah lagi dan berhenti menjadi single mom? Maureen balik bertanya, "kenapa tidak? Namun, goal kami yang paling utama di SMI adalah menjadi single mom yang bahagia. Sembuh dari luka dan bangga dengan dirinya. Kalau jodoh, kan di tangan Tuhan."

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Daftar Kekeliruan Saat Memakai Beauty Blender
Reward and Punishment Sudah Kuno, Kini Reward-reward
Tidak Benar Rokok Elektrik Lebih Aman daripada Rokok Tembakau

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.