Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Butiran Beras Disulap Jadi Perhiasan Eksotis  

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Butir beras menjadi perhiasan, koleksi Environmental Jewelry. bisnis.com
Butir beras menjadi perhiasan, koleksi Environmental Jewelry. bisnis.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Padi atau Oryza sativa selama berabad-abad telah menjadi tanaman yang paling krusial bagi kehidupan masyarakat Asia, tidak terkecuali Indonesia. Tumbuhan yang lebih dikenal dengan nama padi itu menghasilkan beras, yang menjadi makanan pokok penduduk.

Namun siapa sangka beras yang biasa disantap sebagian besar masyarakat Indonesia itu menyimpan keindahan bernilai tinggi bagi dunia fashion. Butiran putihnya yang dianggap “biasa saja” oleh kebanyakan orang ternyata bisa disulap menjadi aksesori eksotis.

Hanya desainer ekstra kreatif yang mampu melihat dengan jeli keeksotisan butiran beras sebagai sebentuk perhiasan elegan. Hal itu dilakukan pasangan Ega dan Julia (EJ), yang mendirikan label aksesori kreatif bernama Environmental Jewelry.

Di tengah kemunculan sejagad perusahaan startup pada bidang fashion dan aksesori di Tanah Air dua tahun belakangan ini, label yang berbasis di Bandung itu menawarkan konsep yang sangat unik dan berbeda dibandingkan yang lain. Duo EJ mendirikan labelnya pada Mei 2014 dengan mengusung konsep perhiasan berkelanjutan (sustainable jewelry). Sesuai konsepnya, aksesori yang mereka hasilkan menggunakan material ramah lingkungan yang kerap dipandang sebelah mata.

Material tersebut tidak lain adalah butiran beras kering yang disusun dengan sangat hati-hati menjadi sebuah perhiasan; dari cincin, gelang, anting-anting, sampai kalung. Sekilas, tidak banyak yang menyangka aksesori Ega dan Julia terbuat dari beras.

Menggunakan campuran resin brass dan dipulas dengan berbagai palet warna kalem, beras-beras yang dirangkai pasangan desainer itu lebih terlihat seperti sebongkah batu alam mentah yang bergerigi karena masih belum dipoles. “Batu mentah” yang terbuat dari beras tersebut lantas diikat dengan helaian perak untuk membentuk sebuah cincin, anting, atau gelang. Ada juga yang dikaitkan dengan rantai emas untuk menghasilkan sebuah kalung nan cantik.

Dengan tatakan yang sangat sederhana, perhiasan koleksi Environmental Jewelry tetap mampu mencuri perhatian karena bentuknya unik. Begitu uniknya, koleksi mereka lebih cocok disandang sebagai fashion statement atau penegas penampilan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ide membuat perhiasan unik dari beras dicetuskan Julia sepulang menimba ilmu fashion designer di London. Di sana, dia banyak mendapatkan ide tentang bisnis berkelanjutan menggunakan produk-produk ramah lingkungan. 

Inspirasi dari desainnya sendiri dia dapatkan dari kemewahan yang terkandung di dalam detail-detail yang terdapat di alam. “Kami percaya seseorang bisa tetap tampil mewah menggunakan material sustainable, yang tidak selalu lekat dengan citra kemewahan," katanya. 

Siapa pun pasti sepakat aksesori dari beras tersebut terlihat mewah dan dirancang dengan desain yang timeless sehingga cocok dikenakan untuk segala acara. Siapa sangka butiran beras dapat disulap menjadi aksesori menyerupai produk perhiasan high-end

BISNIS

Berita lainnya:
Alice Norin Berbagi Tip Merawat Kulit Kepala Sensitif
Kentang Sebaiknya Tak Masuk Kulkas, Ini Alasannya
Kim Kardashian Pamer Bobot Turun 30 Kilogram di MTV Music Award

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

5 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

10 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

14 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

25 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

43 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.


Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 02, Prabowo-Gibran tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 tampil dalam balutan warna biru langit dan putih ketika menghadiri debat capres kelima