TEMPO.CO, Jakarta - Sarapan tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh, tapi juga dapat membangun psikologis yang kuat antara orang tua dan anak. Namun momentum tersebut menjadi tantangan karena kesibukan setiap anggota keluarga.
Psikolog keluarga Roslina Verauli mengatakan sarapan dapat menjadi ritual yang bisa meningkatkan psikososial setiap anggota keluarga. “Orang tua dapat memastikan kualitas dan kuantitas sarapan yang disediakan dan dikonsumsi, sambil berbincang dengan anak-anak tentang keseharian mereka,” kata Roslina dalam kampanye “Bulan Sarapan Sempurna” di Jakarta belum lama ini.
Menurut Roslina, kebersamaan keluarga dapat menjadi sumber kekuatan hubungan antara orang tua dan anak. Sarapan dapat menjadi momen untuk berinteraksi bersama keluarga serta melatih kedisiplinan dan self-regulation anak.
"Anak dapat menjadi disiplin dengan bangun tepat waktu dan datang ke meja makan tepat waktu. Mereka juga terlatih untuk bertanggung jawab atas makanannya dan menghabiskan porsi makanannya. Hingga belajar untuk membersihkan alat makan setelah dipakai,” ujar Roslina. Bagi orang tua, Roslina melanjutkan, momen kebersamaan bersama anak juga bisa menjadi penyemangat menjalani pekerjaan.
Berita lainnya:
Ayo Sarapan
7 Menu Sarapan Kilat
Mulailah dari Sekarang, 8 Rahasia Sederhana Hidup Sehat