TEMPO.CO, Jakarta - Daun suring atau kenikir (cosmos caudatus) bukanlah sayuran yang bisa dengan mudah ditemukan seperti bayam, kangkung, atau daun singkong. Konon tanaman ini berasal dari Amerika Latin dan dibawa ke Asia Tenggara lewat Filipina oleh orang Spanyol.
Kenikir biasa disantap dalam keadaan direbus dan dipadukan dengan sambal, dibuat urap, atau pecel. Dalam bahasa Melayu, daun berbentuk sudut-sudut lancip dengan bau khas itu disebut ulam raja. Selain baik buat kesehatan, kenikir bagus untuk kecantikan dan kerap dijadikan ramuan obat.
Selama berabad-abad, kenikir diklaim mampu mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Di balik daunnya yang berasa unik, tersimpan kemampuan untuk membantu menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang.
Daun ini mengandung karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin C. Kenikir juga diakui mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Kenikir baik untuk pencernaan dan sistem metabolisme.
Selain itu, kenikir ampuh melawan berbagai jamur dan bakteri, serta kaya antioksidan sehingga mampu mencegah peradangan. Lebih dari itu, kenikir disebut mampu mengobati diabetes tipe 2. Para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Putra di Malaysia terus menggali khasiat kenikir untuk mengatasi diabetes.
Kelebihan lain dari kenikir adalah tak ada keluhan efek samping dari orang-orang yang sudah merasakan manfaatnya buat kesehatan. Bila kita ingin tubuh lebih sehat, tak ada salahnya mencoba daun suring atau kenikir.
BERBAGAISUMBER | PIPIT
Artikel lain:
Mari Memahami Lebih Jauh tentang Depresi
Ivanka Trump Buka 3 Rahasia Kecantikannya
Memahami Diabetic Retinopathy dan Penanganannya