TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Desainer Ivan Gunawan mengaku terkesan dengan kreativitas follower di akun media sosialnya. Sejak meluncurkan koleksi Jajaka yang pertama bertema Corat-coret pada 1,5 tahun lalu, Ivan Gunawan lantas mengunggah gambarnya di akun Instagramnya @ivan_gunawan.
“Saya baru luncurkan dan posting di Instagram, besoknya langsung ditiru. Di-tag pula ke akun saya,” kata Ivan Gunawan di Mall Aeon, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Minggu 21 Agustus 2016. “Follower saya edan, nyontek tapi jujur.”
Dari situ Ivan langsung memutar otak bagaimana agar koleksinya tak bisa ditiru. Sebab, aksi plagiat ini bukan hanya merugikan dari sisi bisnis, namun juga eksklusivitas koleksi Ivan yang dibuat dalam jumlah terbatas.
Lagipula, Ivan melanjutkan, saat koleksi busana Corat-coret dirilis, dia masih membeli bahan kain dengan cara eceran dari perajin. Dengan begitu, motif kain yang sama kemungkinan juga dipakai oleh desainer lain.
Ketika memperkenalkan koleksi Layang-layang, barulah Ivan yakin desainnya kali ini tidak akan bisa disontek. Begitu juga dengan koleksi Suqqu yang baru dia luncurkan Minggu kemarin. Ivan menggandeng Inoui Digital Printing untuk membuat motif batik kreasinya. “Inoui bisa menjaga kerahasiaan desain saya,” ujar Ivan. “Saya tinggal memberikan motif dan minta dicetak pada kain katun atau dobby.”
Di koleksi Suqqu –modifikasi dari kata suku, Ivan menggabungkan beberapa motif di atas selembar kain. Ivan memadukan motif tenun Toraja (Sulawesi) dengan Endek (Bali) untuk tampilan kekinian. Ada juga padanan motif poleng kotak-kotak (Bali) dengan floral batik (Jawa). Untuk permainan warna, Ivan memilih kelir sogan (coklat tua khas batik), coklat, merah marun, krem, dan hitam. Pita perak dan emas mengkilat, tule, serta bling-bling juga meramaikan sebagian koleksi Suqqu untuk memancarkan kesan glamor.
Soal ukuran, Suqqu menggunakan free size yang memudahkan orang untuk memadupadankan setiap potong koleksi menjadi gaya personal. Tersedia mulai dari terusan, blus bergaya A simetris, blus berdraperi, celana palazzo, kulot, celana 7/8, jumpsuits, dan rok lebar. “Koleksi Jajaka adaptif untuk segala bentuk tubuh dan tinggi badan,” ujar Ivan.
Pada kesempatan itu, Ivan mengumumkan koleksi Suqqu akan diboyong ke Los Angeles Fashion Week pada 1 Oktober 2016. Peragaan tersebut akan berlangsung di Miracle Mile, Hollywood Atletic Club. Di sana, Jajaka akan mempresentasikan 18 set busana koleksi Suqqu. Selain Ivan, ada empat desainer lain yang akan memamerkan koleksi busana mereka di Los Angeles Fashion Week, di antaranya Oscar Lawalata, Rinda Salmun, dan Nonita Respati.
Ivan lantas menceritakan kisah lucu sebelum dia menerima tawaran untuk mengikuti fashion show di Los Angeles ini. Sekitar Juni lalu, asisten Ivan melapor jika namanya akan diikutsertakan dalam Los Angeles Fashion Week. Mengetahui itu, Ivan malah berujar, “Jangan gila mau show di luar negeri. Show di Indonesia dulu dibenerin.”
Namun dua bulan kemudian atau awal Agustus ini, Ivan menerima telepon dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles (KJRI LA) kalau tawaran itu fashion show itu serius. “Saat itu juga saya bilang ya,” katanya. Tugasnya mempersiapkan apa yang hendak diperagakan plus mencari sponsor untuk berangkat ke Los Angeles.
RINI KUSTIANI
Berita lainnya:
5 Teknik Memikat Wanita yang Usianya Lebih Tua
10 Perbuatan Buruk yang Makin Umum di Era Modern
6 Kebiasaan Menjaga Asupan Makanan yang Justru Merusak Diet