Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sedapnya Bisnis Pizza Online Sri Ekawati

image-gnews
Sri Ekawati, pembuat pizza dengan merek Rumah Pizza. tabloidbintang.com
Sri Ekawati, pembuat pizza dengan merek Rumah Pizza. tabloidbintang.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berulang kali mengalami kegagalan dalam berbisnis kuliner tidak membuat Sri Ekawati patah semangat. Wanita yang akrab disapa Eka ini terus mencari peluang lain hingga akhirnya mendulang sukses lewat usaha pizza yang diberi label Rumah Pizza. Dalam sehari, puluhan loyang pizza terjual.

Eka mulai bisnis kuliner sejak 10 tahun lalu. Awalnya berjualan siomay, lalu steak, brownies, hingga ayam goreng. Semua bisnis itu dijalankan menggunakan gerobak sederhana. Sayang, semua bisnis itu tidak berkembang sesuai harapan Eka. Eka pun rugi hingga puluhan juta rupiah.

Dari kegagalan tersebut, Eka melakukan evaluasi dan mencari penyebabnya. Ternyata penyebab utamanya adalah faktor karyawan atau penjaga gerobak.

“Produknya bagus tapi karyawannya malas-malasan menjualnya. Dampaknya, target penjualan tidak tercapai. Masalah lainnya, saat usaha sudah mulai bagus, eh karyawan berhenti. Saya pusing memikirkan masalah karyawan,” beber Eka yang ditemui di rumahnya yang juga merangkap tempat produksi Rumah Pizza di Pondok Gede, Bekasi, Rabu, 10 Agustus 2016.

Tak ingin kembali merugi, Eka pun ganti strategi. Wanita berusia 43 tahun ini ingin menjajakan dagangannya di gerai atau kafe. Namun, belum sempat mewujudkan rencananya, ia malah memilih rehat berbisnis dan fokus mengurus suami dan ketiga anaknya. Saat itulah ide bisnis menjual pizza muncul.

“Awalnya, anak saya minta dibuatkan pizza untuk berbuka puasa. Saya buat pizza sendiri, mulai dari kulit dan topping-nya. Pizza itu saya foto lalu diunggah ke Facebook dan BBM (Blackberry Mesenger). Di luar dugaan, ternyata ada banyak yang pesan pizza ke saya. Saya melihat ada peluang besar di usaha pizza. Dari situlah ide mendirikan Rumah Pizza tercetus,” beri tahu Eka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eka memilih menjual pizzanya secara daring dan pesanan lewat telepon. Metode penjualan seperti itu membuat harga pizza buatannya menjadi lebih murah karena tidak lagi menyewa tempat dan menggaji karyawan yang menjaga gerobak. Tersedia enam pilihan topping pizza, yaitu sosis, smoked beef, tuna, beeflover, jamur dan tuna jamur.

“Harga pizza yang saya jual jauh lebih murah dibanding pizza lain. Satu loyangnya cuma Rp 40 ribu. Untuk pizza dengan topping tuna harganya Rp 50 ribu. Coba bandingkan dengan harga pizza yang lain,” Eka berpromosi.

Ke depan, Eka berencana membuka kafe atau gerai untuk menjual pizzanya. Dengan memiliki tempat yang bagus, Eka optimistis pelanggan pizzanya kian banyak dan bisnisnya kian besar. “Agar masalah karyawan tidak terulang, saya harus terjun langsung mengawasi kafe itu,” pungkasnya.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Menyatakan Cinta Terlebih Dulu, Siapa Takut?
Memakai Lensa Kontak saat Tidur Berisiko Kebutaan 
Jangan Lirik Sebelah Mata Sayuran yang Tidak Menarik

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM


Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Dua anggota WeWork bermain pingpong di depan area laundry umum di gedung WeLive, Manhattan. Caitlin Ochs / Bloomberg
Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.


Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu. TEMPO/Agung Pambudhy
Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.


Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Ilustrasi bisnis titip menitip. Insideretail.ph
Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.


Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Kue Korea (Bisnis.com)
Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.


Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Warga memilih gantungan kunci bergambar logo Muhammadiyah yang di jual di Bazar Muktamar Muhammadiyah di Kawasan Mounmen Mandala Makassar, 2 Agustus 2015. Pernak-pernik yang dijual yakni kaos, Pin, Gantungan kunci, mug, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.


Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Aktor Baim Wong saat menghadiri premier film
Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay


Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dhini Aminarti dan suaminya, Dimas Seto. Instagram.com
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.


Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Wulan Martha Tilaar. Tempo/Hadriany Puji
Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis


Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Ilustrasi kegiatan voluntourism, bersama Nila Tanzil dan penari Caci Dance. Travelsparks.co
Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?