Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Perbuatan Buruk yang Makin Umum di Era Modern  

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.COJakarta - Sejak turun-temurun dari nenek moyang, banyak perbuatan manusia yang bersifat merusak, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Dibanding binatang, manusia melakukan lebih banyak perbuatan bodoh terhadap orang lain atau diri sendiri. Kita berbohong, berbuat licik, dan membunuh. 

Para ilmuwan mempelajari tingkah laku manusia dan segala perbuatan bodohnya. Berikut ini sepuluh di antara perbuatan tersebut.

1. Berbohong
Tak ada orang yang tahu pasti kenapa manusia suka berbohong. Hasil penelitian juga menyatakan berbohong itu hal yang biasa dan sering menyangkut faktor psikologis yang lebih dalam. Padahal berbohong itu tidak mudah. Menurut penelitian, berbohong memerlukan waktu 30 detik lebih panjang dibanding mengatakan yang sebenarnya.

2. Menyukai kekerasan
Bukti senangnya manusia pada kekerasan sudah diketahui sejak 10 ribu tahun lalu setelah ditemukannya 27 kerangka manusia kuno dengan bekas-bekas luka akibat benda tajam dan tumpul. Menurut para peneliti, kesenangan manusia akan kekerasan bersifat genetik dan mempengaruhi respons di pusat otak. 

Padahal, menurut para ilmuwan, manusia purba jutaan tahun lalu diketahui lebih mencintai perdamaian dibanding manusia sekarang, meski ditemukan tanda-tanda kanibalisme pada manusia prasejarah.

3. Mencuri
Tak semua orang suka mencuri, tapi ada pula yang keranjingan mencuri atau kleptomaniak. Selain mencuri karena keranjingan, ada yang menjadi maling karena kebutuhan.

4. Berselingkuh
Urusan ini berkaitan dengan moral. Menurut ilmuwan, kecenderungan untuk berselingkuh lebih banyak dialami laki-laki. Alasannya ada dua, bosan dengan kehidupan seks bersama pasangan atau karena hubungan yang tidak bahagia.

5. Menggemari kebiasaan buruk
Banyak orang yang sadar kebiasaan mereka buruk tapi sulit menghentikannya, seperti merokok atau mabuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Mengganggu orang lain
Mengganggu orang lain yang lebih lemah (bullying) sering terjadi pada anak-anak sampai orang dewasa. Menurut sebuah penelitian di Eropa, anak-anak yang sering menjadi korban gangguan di sekolah kerap melampiaskannya di rumah dengan mengganggu saudara-saudaranya.

7. Stres
Stres bisa menjadi senjata pembunuh karena meningkatkan risiko terserang penyakit jantung dan kanker. Stres juga bisa memicu depresi, yang sering berujung pada bunuh diri. Namun alasan kenapa manusia sering stres, terutama manusia modern, juga tak bisa dipahami secara penuh.

8. Berjudi
Kegemaran berjudi juga bisa merupakan faktor genetik dan terkait dengan kerja otak. 

9. Bergosip
Dari masa ke masa, manusia tumbuh menjadi "hakim" buat orang lain sehingga sering menghakimi dan membicarakan keburukan orang lain. 

10. Menyakiti diri sendiri
Banyak orang yang ingin tampil berbeda atau lebih cantik sehingga rela menyakiti diri sendiri, misalnya dengan menato dan menindik tubuh, serta melakukan operasi plastik, memasang implan, dan mengubah bentuk fisik.

LIVESCIENCE | PIPIT

Artikel lain: 
7 Urusan yang Bikin Ibu Merasa Bersalah
Memakai Lensa Kontak Saat Tidur Berisiko Kebutaan
Cara Memasak yang Keliru dan Membuat Gemuk

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

20 hari lalu

Baterai Litium. shutterstock.com
BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.


Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

36 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.


Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

40 hari lalu

Hendrikus Woro hadir menggunakan pakaian adat sebagai saksi sidang kasus pencabutan izin kawasan hutan di Pengadilan Tinggi Usaha Negara (PTUN) Jakarta, Selasa 11 Juli 2023. Agenda sidang hari ini pemeriksaan saksi, Kuasa Hukum tergugat menghadirkan dua perwakilan masyarakat adat Suku Awyu. TEMPO-Magang/Andre Lasarus Benny
Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.


4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

51 hari lalu

Penyidik Gakkum KLHK menangkap DPO kasus dugaan pengrusakan dan perambahan kawasan hutan produksi Sungai Sembulan di Desa Penagan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka. (ist)
4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.


Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya (tengah) bersama Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin (kanan) dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (12 Februari 2024). (ANTARA/Prisca Triferna/rst)
Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.


Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berdiskusi bersama tokoh nasional Emil Salim di Jakarta, Minggu 28 Januari 2023. ANTARA/HO-Timnas AMIN
Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.


Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertemu dengan mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim. ANTARA
Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?


Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersama seniman Sidik Gunawan melihat gambar area persawahan di Desa Sidorejo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Menurut Gunawan, seni pari corek yang bergambar Ganjar-Mahfud itu telah viral di media sosial dan mendatangkan rezeki untuk komunitas pari corek dan Lodji Londo. Foto: TKN Ganjar-Mahfud
Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan


Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Calon presiden Indonesia nomor urut 01, Anies Baswedan saat memberikan pidato politik pada kampanye terbuka di Lapangan Mini Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 22 Januari 2024. Diharapkan target 80 persen suara di Jawa Barat dapat tercapai. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.


Suzuki Indonesia Kejar Reduksi Karbon di Pabrik

24 Januari 2024

Suzuki menghadirkan jajaran kendaraan hybridnya yaitu Grand Vitara, New XL7 Hybrid, dan All New Ertiga Hybrid di GIIAS Bandung 2023. (Foto: Suzuki)
Suzuki Indonesia Kejar Reduksi Karbon di Pabrik

Suzuki memanfaatkan panel surya sebagai sumber energi listrik terbarukan di beberapa titik di pabrik di Indonesia.