TEMPO.CO, Jakarta - Semakin jauh jarak ke warung/toko terdekat atau semakin susah akses membeli rokok, maka makin besar kemungkinan orang untuk berhenti merokok. Begitu hasil sebuah penelitian di Finlandia.
Menurut para peneliti itu, setiap tambahan jarak 500 meter ke penjual rokok terdekat, keinginan orang untuk berhenti merokok naik 20-60 persen. Para ilmuwan itu menggabungkan dua penelitian sebelumnya, yang melibatkan sekitar 20 ribu perokok dan mantan perokok.
Para peserta terlibat dalam survei tersebut dua kali, dengan jarak waktu tiga-sembilan tahun. Para peneliti mencatat lokasi tempat tinggal mereka dan penjual rokok terdekat. Dari hasil penelitian, terlihat jumlah perokok pada penelitian kedua yang menurun, dan sebanyak 39 persen peserta pindah rumah.
Dari hasil penelitian itu juga diketahui bahwa orang yang harus membeli rokok dalam jarak sekitar 500 meter lebih berniat untuk berhenti merokok dan jumlahnya mencapai 57 persen. Status pernikahan, kesehatan, dan perubahan kondisi keuangan, juga ikut diteliti tapi jumlahnya tak sebanyak faktor jarak.
"Kami tahu banyak perokok yang ingin berhenti tapi merasa kesulitan karena rokok mengandung zat yang membuat kecanduan. Mungkin jarak ke toko yang lebih jauh membuat keputusan lebih mudah diambil," kata seorang peneliti, Dr Mika Kivimaki, dari University College London, Inggris, dan Finnish Institute of Occupational Health di Helsinki, Finlandia.
Hanya saja, tidak jelas apakah penelitian itu hanya dilakukan di area perumahan atau juga di daerah ramai atau perkantoran dengan banyak toko.
Di Indonesia, khususnya di kota-kota besar, orang tak perlu berjalan sampai 500 meter agar bisa membeli rokok. Toko, warung, atau swalayan yang menjual rokok bertebaran dalam jarak hanya beberapa meter saja sehingga tak perlu perjuangan berat untuk bisa membeli rokok.
FOXNEWS | PIPIT
Artikel lain:
Cara Mudah Mengetahui Warna Asli Kulit
Takut Pakai Sepatu Jinjit, Coba Dulu Tip Berikut
Wanita Terlihat Lebih Tua, Mungkin Ini Penyebabnya