Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Menyikapi Proses Perceraian, Ini Saran Psikolog  

image-gnews
Ilustrasi. yourbellalife.com
Ilustrasi. yourbellalife.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejatinya pernikahan adalah sebuah mimpi yang sempurna bagi kebanyakan orang. “Bagi siapa pun yang menikah dengan pilihannya sendiri, apa pun cerita di baliknya, pastilah ada cinta di sana,” kata Anggia Chrisanti, konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria.

“Apalagi yang sebelumnya melalui proses pacaran, pastilah pernikahan saat itu menjadi cita-cita tertinggi dari perjalanan cinta mereka, lengkap dengan segala bayangan dan harapan akan kebahagiaan,” ucapnya.

Ketika harapan tidak sesuai kenyataan, pastilah sangat menyakitkan. Rasa hancur, tidak berdaya, tidak lagi percaya siapa pun, dan lain-lain sangat mungkin menghantui diri. Sebab, dalam perceraian, walaupun disebabkan oleh orang ketiga, pilihan berpisah tetaplah hal yang sulit, terlebih jika telah ada buah hati hasil pernikahan.

“Andai bisa mengulang dan memperbaiki sejak awal, pastilah pasangan-pasangan yang dihadapkan pada proses perceraian akan memilih jalan itu, agar jangan sampai terjadi perceraian pada kemudian hari,” ujar Anggia.

Menurut Anggia, masalah apa pun yang terjadi dalam sebuah pernikahan hampir pasti mempengaruhi 85 persen emosi, terutama yang negatif, seperti sedih, takut, marah, malu, kecewa, sakit hati, dan dendam. Uniknya, merasa emosi negatif kepada orang lain (misalnya pasangan) ternyata jauh lebih mudah sembuh dibanding merasa emosi terhadap diri sendiri.

“Kecewa pada diri sendiri, marah pada diri sendiri, malu atau dendam pada diri sendiri, atau bahkan merasa menyesal atas keputusan menikah,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bisa juga penyesalan datang atas pilihan-pilihan selama ini dalam menyelesaikan masalah rumah tangga yang ternyata salah. Bukannya menjadi lebih baik malah justru lebih dalam masuk dalam lubang kehancuran, trauma.

“Sayangnya, banyak yang tidak berani jujur, bahkan terhadap diri sendiri. Kebanyakan malah memilih menebalkan topeng agar semua terlihat dan terasa baik-baik saja,” kata Anggia. “Percayalah, jika hal tersebut yang dilakukan, itu hanya akan membuat diri semakin terpuruk.”

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Perisakan Marak di Internet, Bagaimana Menghindarinya?
Kiat Menjaga Kesehatan Usus dari Pakar Nutrisi
Cara Bijak Menghadapi 5 Situasi Kantor yang Membingungkan


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

41 hari lalu

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.


The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

2 Oktober 2023

The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.


Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

13 Desember 2022

Ilustrasi wanita patah hati atau putus cinta. Freepik.com
Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.


Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

7 Agustus 2021

Ilustrasi wanita bersedih. shutterstock.com
Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?


Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

22 Juli 2021

Ilustrasi pertemanan wanita. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.


Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

6 Maret 2021

Sri Mulyani. Instagram/@smindrawati
Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.


9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

20 November 2018

ilustrasi pria sendiri (pixabay.com)
9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

Data menyatakan dunia bakal menghadapi ledakan jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita. Simak 9 tips agar para pria tidak terlalu lama melajang.


Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

14 November 2018

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

Para Pasangan suami istri perlu memahami kondisi saat hubungan sudah berada di ujung tanduk. Simak beberapa tanda hubungan akan berakhir.


Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

30 Juni 2018

Ilustrasi gosip/pertemanan. Shutterstock
Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

Ketika ada teman yang membencimu, jangan berfokus pada kebencian itu. Gunakan sikap teman tadi supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.


Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

5 Juni 2018

Ilustrasi putus cinta. Shutterstock.com
Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

Sebagian orang yang mengalami insomnia, pikiran terganggu dan bahkan sistem kekebalan tubuhnya menurun bila putus cinta.