TEMPO.CO, Jakarta - Ketika seseorang sedang jatuh cinta, mereka terkadang mengalami emosi yang sulit dijabarkan dengan kata-kata. Gugup, bingung, dan hati berdebar-debar saat bertemu dengan lawan jenis yang disukai.
Jika Anda bertanya kenapa Anda merasa seperti ingin memberikan segalanya untuk orang itu, maka Anda mungkin perlu memahami sisi ilmiah dari kecanduan cinta. Ya, cinta bisa berubah menjadi kecanduan. Apakah itu baik atau buruk? Itu tergantung pada orang yang Anda cintai.
Hubungan yang baik meningkatkan kualitas hidup Anda, sedangkan yang buruk membuat hidup tidak lebih baik dari sebelumnya. Berikut penjelasan ilmuwan mengapa cinta bisa memabukkan:
1. Otak memiliki sisi rasional dan irasional
Seperti cinta, air mata berasal dari sisi rasional yang berhubungan dengan apa yang disebut hati Anda. Jika otak mengendalikan bagian ini ketika Anda jatuh cinta, maka Anda tidak pernah merasa seperti berpikir dua kali ketika Anda jatuh cinta. Ya, cinta itu buta!
2. Ada rasa bahagia
Ketika para ilmuwan mengamati aktivitas otak orang yang sedang jatuh cinta, mereka menemukan bahwa kebahagiaan dirasakan oleh orang yang sedang jatuh cinta. Bersama dengan orang yang mereka cintai dan hanya memikirkannya saja mampu meningkatkan suasana hati Anda dalam sekejap.
3. Apa yang terjadi di korteks frontal?
Mengapa orang yang sedang dimabuk cinta tidak dapat berpikir jernih? Nah, para ilmuwan mengatakan bahwa korteks frontal di otak jarang bekerja dengan baik pada orang yang sedang jatuh cinta. korteks ini adalah bagian yang bertanggung jawab untuk berpikir rasional dan mekanisme pengambilan keputusan
4. Ada bagian otak yang mati
Bahkan jika Anda melihat gambar dari kekasih Anda, semua keraguan kritik dan kemarahan lenyap. Para ilmuwan mengatakan bahwa bagian-bagian tertentu dari otak dimatikan ketika cinta menyatu hati Anda.
5. Sisi rasional tertutup
Mengapa Anda merasa seperti selalu memuji kekasih Anda meskipun ada aspek negatif dalam dirinya? Nah, sisi rasional pikiran Anda akan tertutup ketika Anda sedang jatuh cinta.
6. Tak kenal takut
Juga, bagian otak yang mengontrol rasa takut cenderung berhenti bekerja ketika Anda sudah sangat cinta dengan seseorang. Itu sebabnya orang yang sedang jatuh cinta siap pergi sejauh apapun dan bertarung dengan siapa pun untuk memenangkan cinta.
7. Lupa akan rasa sakit
Para ilmuwan mengatakan kokain dan obat lain memiliki efek yang sama pada otak, sama halnya rasa jatuh cinta yang memberikan efek mengobati pada otak
8. Otak melepaskan zat yang bikin senang
Bahan kimia yang dilepaskan dalam otak Anda ketika Anda berciuman Anda membuat sukacita, euforia, dan menjadi kecanduan.
Berita lainnya:
Demi Kesehatan, Jangan Simpan Makanan Ini di Kulkas
Supaya Wajah Mulus Minus Komedo
Apa Passion Anda? Yuk, Coba Cari Tahu