TEMPO.CO, Jakarta - Novel apa yang Anda pilih sebagai bacaan, yang tebal dan berat karya Leo Tolstoy, tebal tapi ringan dan menghibur macam Harry Potter, atau yang tipis dan ringan untuk selingan di kala penat? Apapun pilihannya, membaca novel diklaim bisa memperpajang hidup hingga dua tahun, begitu hasil penelitian terbaru.
Hasil penelitian selama 12 tahun menunjukkan bahwa mereka yang senang membaca lebih dari 3,5 jam seminggu memiliki kemungkinan mati muda 23 persen lebih rendah. Konon membaca koran, majalah, atau buletin bisa memperpanjang umur, tapi kemungkinannya tidak sekuat membaca buku.
Penelitian itu tidak menyebutkan kenapa membaca buku bisa membuat panjang umur. Para peneliti dari Universitas Yale di Amerika Serikat itu mengumpulkan data dari 3.635 orang berusia di atas 50 tahun.
Para obyek penelitian itu bukan hanya menceritakan sejarah kesehatan mereka tapi juga menjawab pertanyaan soal kebiasaan membaca. Para peserta itu dibagi tiga, yang tidak suka membaca, yang membaca kurang dari tiga 3,5 seminggu, dan yang membaca lebih dari 3,5 jam seminggu.
Hasilnya, para kutu buku itu mayoritas perempuan, lulusan universitas, dan memiliki penghasilan tinggi. Meski demikian, ada kaitan juga antara umur panjang dan pekerjaan, umur, ras, kesehatan, depresi, dan status perkawinan.
Hasil penelitian, para pembaca buku itu memiliki kemungkinan hidup rata-rata 23 bulan lebih lama dari yang tak suka membaca. Hasil penelitian itu dipublikasikan di jurnal Social Science and Medicine.
PIPIT
Berita lain:
Ini Dia 5 Buah yang Bermanfaat untuk Melangsingkan
Ingin Berkarier di Industri Otomotif? Simak Kisaran Gajinya
Kontroversi Pangeran William Calon Raja Inggris Bikin Heboh