Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membaca Kondisi Kesehatan Tubuh Melalui Sperma

image-gnews
Nydailynews.com
Nydailynews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi sperma yang tidak prima diduga menjadi pertanda kondisi kesehatan tubuh sedang tidak fit. Berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, sampai penyakit kulit, dapat diketahui lewat kondisi sperma dalam air mani. Demikian menurut hasil riset terkini yang dilakukan para peneliti dari Stanford School of Medicine di Palo Alto, California, Amerika.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Fertility and Sterility, Dr Michael Eisenberg beserta timnya membandingkan kesehatan tubuh pria yang memiliki kualitas air mani yang baik dan yang buruk.

Para peneliti menemukan 44 persen pria dengan kegagalan air mani juga memiliki gangguan kesehatan lain, seperti tekanan darah tinggi, serta penyakit jantung dan pembuluh darah. Para peneliti itu menyebutkan, sperma berkualitas menandakan kesehatan tubuh yang berkualitas, begitu juga sebaliknya.

Berbagai gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi sampai penyakit jantung dapat didiagnosis lewat kondisi sperma, tapi bukan berarti sperma yang buruk menjadi penyebab berbagai gangguan kesehatan ini.

Para ilmuwan dari Stanford School of Medicine meneliti kaitan antara kualitas air mani (semen) dan sperma dengan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Air mani merupakan cairan yang dikeluarkan pria saat ejakulasi, di dalam air mani inilah terdapat sperma. Sperma tergolong tidak berkualitas jika terlalu sedikit atau pergerakannya rendah, sehingga sulit mencapai indung telur di dalam rahim.

“Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan seorang pria secara keseluruhan yang juga dapat berdampak pada produksi sperma,” ujar Eisenberg. “Mungkin saja kemandulan juga menandakan adanya penyakit dalam tubuh."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eisenberg menambahkan, menyembuhkan penyakit seperti tekanan darah tinggi dapat membantu memperbaiki kualitas sperma. Genetik juga memainkan peran penting dalam kualitas sperma.

“Sekitar 10 persen gen dalam tubuh pria mempengaruhi produksi sperma, sehingga sangat mungkin jika gen ini menimbulkan efek berantai pada fungsi organ lain,” ujar Eisenberg.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Intip Creepers Camo Rihanna Seharga 1,8 Juta
Busana Pengungsi, Konflik Batin Angela Luna
Resep Es Loli Stroberi

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.