Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Devi Fransisca Jatuh Cinta dengan Paduan Suara

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Devi Fransisca. dok.pribadi
Devi Fransisca. dok.pribadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tangan Devi Fransisca dengan tegas memberi isyarat 40 anak yang menjadi anggota paduan suara The Resonanz Children’s Choir (TRCC) saat mereka mengikuti kompetisi Claudio Monteverdi International Choral Festival and Competition di Venesia, Italia, 7-10 Juli 2016. Dalam balutan gaun hijau tanpa lengan, gerak tangannya terlihat dinamis naik-turun, memberi isyarat kepada para penyanyi, mewakili pesan yang ingin disampaikan.

Yamko Rambe Yamko asal Papua menjadi salah satu lagu yang dinyanyikan TRCC saat masuk babak final. Lagu aransemen Bambang Jusana tersebut menggema diiringi pukulan tifa serta tarian penuh semangat. TRCC menjuarai festival itu, mengalahkan empat peserta. Nilainya nyaris sempurna, yakni 94,5, serta mengantongi Gold Diploma Level II.

Video nyanyian TRCC itu lantas menyebar secara viral dari satu layar ke layar lain di Tanah Air. Pemberitaan pun meluas. Ini bukan kemenangan pertama, tapi menjadi perbincangan banyak orang untuk pertama kalinya. “Kami enggak menyangka penampilan di Italia ini bisa going viral. Anak-anak sama sekali tidak menyangka akan mendapat apresiasi begitu besar dari dalam negeri. Selama ini kami ikut lomba, ya berlomba saja,” tutur Devi lewat sambungan telepon saat dihubungi Tempo pada Selasa, 20 Juli 2016.

Penampilan ini merupakan kali kelima, sejak 2012, mereka berkompetisi di ranah internasional. Keikutsertaan TRCC dalam festival ini merupakan bagian dari rangkaian konser tur dan lomba, yang menjadi program tahunan TRCC. Tahun ini mereka mengusung tema “Musical Journey”. Devi pun sempat terbang dari Jerman untuk turun langsung melatih anak-anak didiknya menyiapkan agenda tersebut.

Sejak dibentuk pada 2012, TRCC sudah menjajal beberapa festival paduan suara internasional dari tingkat Asia sampai Eropa. Beberapa kemenangan yang diraih tak lepas dari tangan dingin Devi sebagai dirigen paduan suara anak tersebut.

Sebelum menjadi dirigen, Devi adalah penyanyi. Ia bergabung dengan paduan suara sejak kecil. Pengalaman pertamanya menjadi dirigen adalah saat dipercaya memegang TRCC pada 2012. “Saya belajar dari nol bersama TRCC sampai sekarang. Senang karena banyak pengalaman baru yang bisa saya dapatkan selama ini,” tuturnya.

Tak pernah muncul dalam benaknya ia akan besar dan mendalami karier profesional sebagai dirigen, apalagi sampai mengambil bidang pendidikan master dirigen paduan suara anak di Hochschule für Musik, Theater, und Medien Hannover (HMTMH), Jerman. “Sejak dulu sampai kuliah S-1, cita-cita saya menjadi penyanyi klasik,” kata Devi, yang pernah bergabung dengan Batavia Madrigal.

Sejak dipercaya memegang TRCC, lulusan sarjana musik Universitas Pelita Harapan ini lantas mulai menikmati proses mengajari anak-anak berolah vokal. Mengajar memang bukan hal baru bagi dia. Devi, yang mengaku berasal dari golongan keluarga menengah ke bawah, sempat beberapa kali menjadi guru privat sembari terus belajar menjadi penyanyi klasik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belakangan, ia semakin sadar terhadap kemampuannya menyampaikan sesuatu dengan mudah kepada anak-anak. Padahal, ini adalah hal yang kerap dianggap sulit oleh kawan-kawannya sesama pengajar vokal. “Lama-lama saya enjoy, chemistry-nya mudah terbangun bersama mereka. Enggak tahu sejak kapan akhirnya saya merasa senang dan nyaman bekerja dengan anak-anak dan remaja,” ujarnya.

Melatih anak untuk belajar musik, menurut Devi, seperti menuang air ke gelas kosong. Anak mudah menerima dan menyerap segala hal yang ia berikan. Karakternya masih mudah terbentuk dan anak bisa lebih serius saat menekuni sesuatu. Anak mempunyai sifat dasar secara alami untuk meniru. “Mereka kalau belajar sesuatu enggak banyak tanya, mudah menerima segala hal baru,” ujar wanita kelahiran 21 Agustus 1988 ini. Hal semacam itu membuat Devi merasa nyaman dan selalu senang berada di antara anak-anak didiknya.

Sejak 2014, Devi tinggal di Hannover, Jerman. Meski sudah menyelesaikan studinya di negeri para penyair dan pemikir ini, Devi belum berencana kembali ke Indonesia. Masih ada beberapa perkuliahan yang ingin ia ambil untuk didalami. Selain itu, di Jerman, ia mengajar beberapa kelompok paduan suara anak dan perempuan. Ia merasa masih perlu membekali diri untuk mendalami ilmu sebagai musikus selagi tinggal di negara yang tepat dan mendukungnya berkembang.

Rasa rindu kepada keluarga di Indonesia tentu besar. Ditambah lagi, di Indonesia, anak muridnya semakin banyak. Dalam setahun, Devi biasanya mengagendakan dua kali pulang, yakni saat waktu libur tiba. “Saya tidak begitu merindukan tempat atau makanan Indonesia saat ada di Jerman. Saya lebih merindukan keluarga dan murid-murid saya,” katanya.

AISHA SHAIDRA

Berita lainnya:
Jangan Sepelekan Infeksi pada Diabetasi
Menengok Gaya Street Couture Paris yang Unik
Mengintip Kecanduan Seseorang Berdasarkan Zodiak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

1 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?


Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Lee Dong Wook. Instagram.com/@leedonwook_official
Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway AIESEC di Universitas Sumatera Utara
Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier


Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Ilustrasi orang kerja di Jepang. Foto : LKPN
Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?