Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker Mengintai Para Pemakai Sepatu Berhak Tinggi  

image-gnews
Ilustrasi sepatu hak tinggi/high heels. Shutterstock.com
Ilustrasi sepatu hak tinggi/high heels. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Sudah berpuluh tahun lamanya para wanita diingatkan akan bahaya memakai sepatu berhak tinggi dan runcing atau stiletto. Meski terlihat cantik, sepatu jenis tersebut sangat menyiksa kaki dan persendian.

Ada beberapa penelitian yang mengaitkan pemakaian stiletto untuk jangka waktu yang lama dengan kesehatan. Untuk waktu singkat, pemakaian stiletto memang bisa memperkuat area mata kaki. Namun, efek jangka panjangnya, otot di daerah tersebut justru akan melemah. Begitulah pendapat para pakar fisiologi di Universitas Carolina Utara, Amerika Serikat, pada 2015. 

Penelitian sebelumnya juga sudah menyatakan sepatu berhak tinggi bisa menyebabkan jari-jari kaki membengkok secara permanen (hammer toes), serta mengalami kelelahan otot dan osteoartitis atau masalah pada persendian. Dr David Agus, spesialis kanker dari Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Selatan, bahkan mengaitkan penggunaan stiletto dengan kanker.

Dr Agus mengimbau para wanita menghindari sepatu berhak tinggi dan memilih alas kaki yang lebih nyaman. Menurut dia, memakai sepatu yang tidak nyaman tidak hanya akan menyebabkan rasa sakit di kaki dan kerusakan sendi, tapi juga tubuh dipaksa menyesuaikan diri dengan posisi yang tidak alami.

Terlalu sering memakai sepatu berhak tinggi, apalagi terus-menerus sepanjang hari dan setiap hari, akan menyebabkan peradangan di tubuh bagian bawah dan terjadi pembengkakan di sekitar persendian. Bila dibiarkan, peradangan akan bertambah parah dan terjadi kerusakan yang lebih buruk pada bagian tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Beberapa jenis peradangan tertentu terkait dengan beberapa penyakit degeneratif paling berbahaya, termasuk penyakit jantung, Alzheimer, diabetes, dan secara dramatis bisa berisiko kanker," ujar Dr Agus seperti dilansir dari Dailymail.

Makin tinggi hak sepatu, makin tidak nyaman tubuh, dan makin tinggi pula risiko penyakit yang harus dihadapi. Hak sepatu dengan tinggi lebih dari 7 sentimeter akan memaksa tubuh lebih condong ke depan. Sebagai kompensasinya, kita akan memaksakan posisi tubuh lebih ke belakang dan menekan tulang belakang.

PIPIT

Berita lainnya:
Benarkah Orang Cerdas Tak Perlu Bergaul?
Mengintip Kecanduan Seseorang Berdasarkan Zodiak
Cara Mudah Atasi Eksim dan Gatal-gatal pada Kulit

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.