TEMPO.CO, Jakarta - Anda yang sering bepergian bersama buah hati menggunakan mobil pribadi, tentu familiar dengan tempat duduk khusus anak di dalam mobil (car seat). Apakah buah hati Anda yang menggunakan car seat tersebut, duduk menghadap arah depan mobil?
Jika buah hati Anda berusia dua tahun atau lebih, posisi duduk tersebut tidak berpotensi menimbulkan masalah. Namun, jika buah hati Anda masih bayi atau belum genap berusia dua tahun, sebaiknya anak yang menggunakan car seat, duduk menghadap arah belakang mobil,
Hal ini merupakan imbauan dari Akademi Dokter Anak Amerika (AAP), seperti dilansir laman Parenting. Menurut sebuah penelitian pada tahun 2007, anak di bawah usia dua tahun memiliki risiko kematian atau luka parah (akibat kecelakaan) 75% lebih rendah, jika mereka duduk menghadap belakang.
"Duduk menghadap belakang, dapat membantu menjaga bagian kepala, leher, dan tulang belakang anak, ketika terjadi kecelakaan. Karena tekanan yang timbul, didistribusikan ke seluruh bagian tubuh anak," ujar Dennis Durbin, dokter anak asal Amerika.
Meskipun anak yang duduk menghadap depan dapat memudahkan Anda berinteraksi dengan anak, namun sebaiknya pikirkan dan utamakan keselamatan anak.
Anda bisa mulai memposisikan anak duduk menghadap belakang secara perlahan-lahan. Yang penting, pastikan car seat terpasang dengan baik pada mobil, dan kaitkan tali pengaman dengan benar.
Jika anak Anda telah berusia dua tahun, akan tetapi belum mencapai batas tinggi atau berat yang tertera pada car seat, sebaiknya Anda tetap membiarkan anak duduk menghadap belakang sampai ia mencapai batas tersebut.
Sebaliknya, jika tinggi dan berat anak telah melebihi batas yang tertera pada car seat sebelum berusia 2 tahun, Anda bisa membeli car sat baru yang lebih besar, dan biarkan anak tetap duduk menghadap belakang hingga mencapai usia 2 tahun.
Berita lainnya: