Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Jadi Barista? Belajar Dulu Di Sini

image-gnews
Artis Chico Jerico tertawa saat belajar menjadi Barista (penyaji dan pembuat kopi) di A Bunch of Coffee Dealers di Jakarta, 3 oktober 2014. Tempo/Reza Januar Pratama
Artis Chico Jerico tertawa saat belajar menjadi Barista (penyaji dan pembuat kopi) di A Bunch of Coffee Dealers di Jakarta, 3 oktober 2014. Tempo/Reza Januar Pratama
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh tahun lalu, mungkin tidak ada orang yang bercita-cita menjadi penyeduh kopi. Bahkan kata-kata tukang kopi hanya ditujukan pada penjaja kopi instan di warung atau yang berkeliling dengan sepeda.

Kini, penyeduh kopi mencuat jadi pekerjaan yang diimpikan banyak orang. Untuk memoles citranya, tukang kopi lebih sering disebut barista--menurut kamus Merriam-Webster berarti seseorang yang membuat dan menyajikan kopi dan minuman berbasis kopi.

Lihat saja antrian pelamar sekolah barista--di Jakarta, ada tiga tempat. Dua hari lalu, kami menyambangi A Bunch of Caffeine Dealers (ABCD) di Jalan RP Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat. Empat murid, usia 20 sampai awal 30-an, dengan tekun memperhatikan setiap kata yang keluar dari mulut instruktur mereka, Laurentius Bayu Sukma.

Begitu juga dengan gerakannya. Mulai menakar dan menggiling biji kopi, menuangkan air panas di kertas penyaring, sampai tersaji di cangkir mungil itu. “Coba kalian gambarkan apa saja rasa yang muncul dari kopi buatan saya ini,” kata Nugie, panggilan Laurentius.

Itu merupakan hari kedua--dari total tiga hari--mereka belajar teori dan praktek kopi. Setiap kelas terdiri dari empat bagian yaitu appreciation, brewing, cupping, dan latte.

Ve Handoyo, satu dari dua pemilik ABCD, mengatakan dalam appreciation,peserta diperkenalkan teori dan filosofi kopi secara mendalam. “Peserta harus tahu kopi itu apa, cara menanamnya, jenisnya, pokoknya pengetahuan tentang kopi secara umum, agar mereka dapat memperlakukan kopi dengan benar,” kata Ve, 41 tahun. Menurut dia, barista wajib tahu semua hal tentang kopi, bukan hanya membuatnya. Sesi teori ini dibawakan oleh Hendri Kurniawan, orang Indonesia pertama yang jadi juri World Barista Championship dengan sertifikasi dari Specialty Coffee Association  Europe–America.

Di hari kedua peserta sekolah kopi akan praktek langsung ilmu menyeduh kopi dengan cara manual (brewed) dan mesin espresso. Di hari yang sama, peserta diajarkan mengidentifikasi rasa yang muncul dari kopi, seperti asam, manis, fruity, istilah kerennya cupping taster. “Ada lebih dari 149 rasa serta rasa turunan yang muncul dari kopi," ujar Ve. "Barista yang baik harus bisa mengidentifikasi itu.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di hari ketiga, siswa diajarkan membuat kopi yang dicampur susu atawa latte. Sama halnya dengan kopi, mereka juga dijejali dengan berbagai informasi seputar susu, mulai kandungan nutrisi, bagaimana sifat susu yang baik untuk dicampur dengan kopi, bagaimana pengolahannya dan sebagainya.

Di ABCD, peserta dapat memilih kelas dalam bentuk paketan, seperti di atas, atau per bagian. Kelas paket dibanderol Rp 5 juta. Sedangkan kelas per bagian membayar berdasarkan tingkatannya. Misalnya untuk appreciation seharga Rp 500 ribu, brewing Rp 1 juta, cupping Rp 1,2 juta dan Latte Rp 3,3 juta

Ferry William, 31 tahun, peserta Sekolah Kopi ABCD mengatakan menjadi barista bukan tujuan utamanya. "Tapi, ingin mendapatkan pengetahuan tentang kopi," ujar warga Pluit, Jakarta Utara ini. Dengan ilmu barunya itu, pengusaha ekspedisi itu ingin melebarkan bisnisnya jadi pengekspor biji kopi.

Tempat lain untuk belajar membuat kopi ada di Esperto Barista Course di Menteng. Satu paket yang terdiri empat pertemuan dibanderol Rp 6 juta. "Peserta yang lulus kami sediakan sertifikat," ujar Franky Angkawidjaja, 37 tahun, pengajar sekaligus pemilik. Masih di Menteng, ada Universita Del Caffe, yang juga bisa jadi tempat belajar.

CHETA NILAWATY

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Foto aerial suasana perumahan yang berada di atas mal Thamrin City, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2019. Perumahan ini punya beragam fasilitas umum, seperti lapangan tenis, kolam renang, jogging track dan dikabarkan adapula area kebugaran. ANTARA
Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.


Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Sebuah crane ambruk menimpa rumah di Jalan Gelindra RT 01 RW 08, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018. Rumah korban, Husin, 56 tahun, hancur. Husin dan tiga anggota keluarganya mengalami luka-luka. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.


Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Ilustrasi kebakaran. TEMPO/Tony Hartawan
Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.


Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Ilustrasi kebakaran. Dok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.


Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Foto aerial Wisma Atlet Kemayoran di dekat Kali Item di Kemayoran, Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018. Menjelang pelaksanaan Asian Games 2018, sebagai salah satu tempat penyelenggaraannya, Kota Jakarta terus berbenah dan mempercantik diri. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.


Kopi Dingin atau Panas, Mana Lebih Baik Manfaatnya?

15 Juli 2018

Secangkir kopi bersama filosofinya di Kafe and Bakery Soulbytes, Seminyak, Bali. (Foto: Instagram @soulbytesbali)
Kopi Dingin atau Panas, Mana Lebih Baik Manfaatnya?

Anda lebih suka minum kopi dalam keadaan panas atau dingin? Simak perbedaan manfaatnya.


Saatnya Merayakan Kopi

24 Maret 2018

ilustrasi kopi (pixabay.com)
Saatnya Merayakan Kopi

KOPI Nusantara telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri.


Minum Kopi Bikin Panjang Umur: Mitos atau Fakta? Simak Riset Ini

12 Desember 2017

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Minum Kopi Bikin Panjang Umur: Mitos atau Fakta? Simak Riset Ini

Minum kopi merupakan ritual wajib bagi beberapa orang.


Hari Kopi Dunia, Sudah Tahu Kopi dari Lepehan Kera?

30 September 2017

Ilustrasi kopi. shutterstock.com
Hari Kopi Dunia, Sudah Tahu Kopi dari Lepehan Kera?

Tidak hanya kopi luwak yang biji kopinya sempat dicerna luwak. Toratima pun salah satu kopi yang sempat dicerna mamalia seperti kera.


Hari Kopi Sedunia, Ini Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika

29 September 2017

Menu Arabika Bali di Kopirock. John Arif
Hari Kopi Sedunia, Ini Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika

Ini adalah perbedaan kopi robusta dan arabika