TEMPO.CO, Jakarta - Hanya mengkonsumsi buah dan sayur banyak menjadi pilihan orang yang sadar akan kesehatan. Sekitar 7,8 juta warga Amerika mengaku hanya mengkonsumsi sayur dan buah-buahan untuk diet mereka. Diet seperti ini dikenal dengan diet vegetarian.
Namun, bagi beberapa orang yang masih menyukai daging, diet vegetarian murni terkadang agak sulit dijalani. Mungkin diet baru di Amerika serikat ini dapat dicoba, yaitu flexitarian.
Diet ini pada intinya mengajak seseorang untuk lebih banyak makan sayur, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan tapi sesekali tetap menikmati daging. Tujuan diet ini hampir sama dengan diet vegetarian, yaitu mengurangi asupan makanan yang berasal dari daging.
Diet flexitarian dipercaya dapat mengurangi tingkat kolesterol darah, terutama trigliserida, sebanyak 20 persen. Meski begitu, penurunan kolesterol dan risiko diabetes tipe 2 tidak sebesar bila seseorang melakukan diet vegetarian murni. Beberapa penelitian juga memprediksi diet ini dapat mengurangi angka kematian hingga 10 persen.
Keuntungan lain dari melakukan diet vegetarian paruh waktu ini adalah caranya yang mudah. “Tentu tidak akan sulit bagi Anda hanya mengkonsumsi daging seminggu atau sebulan sekali,” ujar Cara Rosenbloom, Editor Kesehatan dari Sydney Morning Herald, Senin, 11 Juli 2016.
Cara lain yang digunakan dalam diet flexitarian ini adalah dengan metode kombinasi makanan atau eksperimen cara memasak. Menurut Rosenbloom, salah satu menu eksperimen yang banyak digunakan oleh pelaku flexitarian adalah tempe. Tak heran bila makanan asal Indonesia ini laku bukan main di negara-negara Barat.
SYDNEY MORNING HERALD | CHETA NILAWATY
Berita lainnya:
Apakah Wanita Mandiri Lebih Menarik?
7 Langkah Mudah Agar Kulit Tetap Lembap
Ternyata, Gula Lebih Berbahaya Ketimbang Kolesterol