TEMPO.CO, Jakarta - Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bisa ditemukan secara alami di dalam tubuh manusia. Bakteri baik ini diklaim bagus untuk pencernaan dan, lebih dari itu, bisa menurunkan kolesterol dalam darah.
Mengkonsumsi suplemen atau makanan yang mengandung probiotik bisa menjaga kadar kolesterol tetap normal sehingga baik buat kesehatan jantung. Jenis-jenis bakteri probiotik yang bisa digunakan untuk menjaga kadar kolesterol adalah Lactobacillus dan Bifidobacteria.
Kenapa probiotik kadang digunakan untuk kolesterol tinggi? Hanya sedikit orang yang tahu alasan bagaimana probiotik bisa membantu mengatasi kolesterol tinggi.
Beberapa penelitian menunjukkan beberapa jenis probiotik bisa membantu menyedot kolesterol di dalam usus. Dalam penelitian sebelumnya, diketahui beberapa spesies Lactobacillus bisa menghancurkan substansi yang disebut sebagai garam empedu.
Walhasil, penyerapan kolesterol oleh usus juga berkurang sehingga para peneliti percaya bahwa mengkonsumsi probiotik lebih banyak bisa membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Bila tidak dikontrol, kolesterol tinggi bisa menyebabkan atherosclerosis dan meningkatkan risiko penyakit kardiak, seperti serangan jantung dan stroke.
Meski demikian, probiotik juga memiliki efek samping, yakni meningkatkan gas dalam perut dan membuat kembung. Para peminum suplemen probiotik juga disarankan tidak mengkonsumsinya secara berbarengan dengan obat penurun kolesterol dari dokter. Makanan yang mengandung probiotik di antaranya yoghurt, kefir, miso, tempe, dan kimchi.
Namun jangan hanya bergantung pada probiotik untuk menjaga kadar kolesterol dalam darah. Perhatikan juga gaya hidup. Jaga berat badan yang sehat, berolahraga minimal 30 menit sehari, tak usah merokok, dan periksakan kadar kolesterol secara rutin.
VERYWELL | PIPIT