Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Tekanan Darah Tinggi dan Cara Mendeteksinya  

image-gnews
TEMPO/ Nickmatulhuda
TEMPO/ Nickmatulhuda
Iklan

TEMPO.COJakarta - Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah pembunuh tersembunyi dengan sedikit tanda-tanda. Lebih dari 70 juta orang dewasa menderita hipertensi, tapi hanya 52 persen yang mengontrolnya dengan benar.

Sulit melihat apakah seseorang menderita tekanan darah tinggi karena tak ada gejalanya. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah rajin mengecek tekanan darah. Apa itu tekanan darah dan kenapa begitu penting untuk mengetahuinya?

Tekanan darah sangat vital buat hidup. Tekanan yang dilakukan darah terhadap dinding pembuluh menyemburkan darah ke dalam pembuluh besar terus sampai ke pembuluh yang lebih kecil. Proses ini berlanjut sampai ke pembuluh kapiler halus, lalu terjadilah pertukaran cairan antara darah dan jaringan-jaringan.

Ketika tekanan darah diperiksa, ada dua angka yang keluar, misalnya 110/70. Angka di atas disebut juga tekanan sistolik, yakni tekanan darah pada kondisi tertinggi ketika jantung berdetak. Angka di bawah disebut tekanan diastolik, yakni tekanan darah pada saat jantung tidak berdetak.

Tekanan darah naik dan turun sepanjang hari. Tapi, ketika tekanan terus tinggi untuk waktu yang cukup lama, hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada jantung serta meningkatkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.

Ketika tekanan aliran darah tinggi, pembuluh pun akan mekar untuk memudahkan aliran darah. Namun, akibatnya, pemekaran ini justru melemahkan aliran darah ke seluruh tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ginjal, yang bertugas membantu mengatur aliran darah, juga bisa terpengaruh tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol bisa menyebabkan pembuluh di sekitar ginjal menyempit, melemah, atau mengeras dan membuat tekanan darah tinggi sebagai penyebab kedua tertinggi gagal ginjal setelah diabetes.

Ada dua jenis hipertensi, yakni primer dan sekunder. Hipertensi primer biasanya sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan tak diketahui penyebabnya. Sedangkan hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi tertentu, biasanya terjadi tiba-tiba dan berisiko lebih parah daripada hipertensi primer.

Tekanan darah yang normal adalah 120/80 atau sedikit lebih rendah. Bila alat pengukur sudah menunjukkan angka 140/90, tandanya tekanan darah sudah tinggi dan perlu mendapat perhatian khusus.

FOXNEWS | PIPIT

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.