TEMPO.CO, Jakarta - Mendapat setumpuk pekerjaan, ribut berkepanjangan dengan rekan kerja, hingga dicurangi oleh rekan kerja. Bila Anda menghadapi situasi seperti itu, sudah waktunya bersikap tegas.
Tegas di sini bukan berarti Anda harus bersikap galak dan kejam. Tegas yang dimaksud adalah sikap untuk mempertahankan diri. Meski kesal dengan perlakuan atasan dan rekan-rekan, Anda harus tetap profesional dan bisa mengendalikan diri saat menghadapi mereka. Dilansir dari cosmopolitan, inilah saat-saat di mana Anda harus bersikap tegas dalam urusan pekerjaan:
1. Saat tenggelam dalam tumpukan pekerjaan
Anda masih tenggelam di dalam lautan pekerjaan ketika atasan memberikan pekerjaan baru. Di satu sisi, Anda takut untuk menolak. Tetapi di sisi lain, Anda juga merasa kewalahan apabila menerimanya. Apa yang sebaiknya dilakukan?
Bila Anda berada dalam situasi seperti ini, sebaiknya jangan langsung menyanggupi pekerjaan baru itu. Jelaskan kepada atasan bahwa Anda kini tengah berusaha memprioritaskan proyek-proyek yang sedang dikerjakan dan ingin menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu.
Dengan begitu atasan tahu beban kerja Anda, sehingga ia akan menimbang ulang untuk menambah tugas. Ingat, beban kerja yang berlebihan bisa mempengaruhi kualitas kerja, kesehatan, dan hidup Anda.
2. Saat tak diberi kepercayaan untuk tantangan baru
Rekan-rekan kerja satu persatu sudah dipromosikan. Namun, giliran Anda tak kunjung datang. Daripada hanya pasrah pada nasib dan terus-menerus menjadi penonton keberhasilan teman-teman, sebaiknya Anda mencoba mengambil langkah.
Temui atasan. Ungkapkan kepadanya tujuan karir, kemampuan dan keahlian, serta prestasi yang pernah diraih, dan apa yang ingin Anda kerjakan selanjutnya. Siapa tahu selama ini atasan memang belum mengetahui hal-hal mengenai diri Anda. Jadi, jangan takut untuk berdiskusi dengan atasan mengenai kemampuan bekerja.
3. Saat rekan mencuri hasil kerja Anda
Anda setengah mati menggarap suatu proyek. Namun, begitu selesai mengerjakannya, betapa kagetnya Anda ketika rekan kerja mengaku bahwa dirinyalah yang mengerjakannya. Marah, kesal, dan emosi itu pasti. Tapi, Anda harus tetap tenang. Kendalikan diri dan hadapilah si pencuri ini dengan sikap profesional.
Aturlah pertemuan dengan atasan dan rekan-rekan kerja, termasuk si pencuri. Pancinglah agar dia membahas proyek Anda yang dia curi. Saat dia selesai presentasi, itulah saat yang tepat Anda membongkar kebusukannya.
Pujilah si pencuri dan katakan, "kami semua senang dengan kesuksesan proyek itu, dan saya siap dan senang hati untuk menjawab pertanyaan apapun terkait pelaksanaannya, karena proyek itu telah menjadi bagian dari hidup saya selama beberapa waktu ini."
Jadi, semua orang yang hadir di pertemuan tersebut akhirnya tahu kebenarannya.
4. Saat Anda di-bully rekan kerja
Rekan kerja terus-menerus menyerang Anda. Parahnya, aksinya itu hingga berpengaruh negatif terhadap kehidupan, termasuk kinerja dan produktivitas. Jika sudah begini, langkah yang paling bijak adalah melaporkannya kepada atasan.
Sama seperti uang, berurusan dengan rekan kerja juga tak kalah sensitif. Jadi, persiapkan diri Anda sebaik mungkin. Utarakan dengan tenang dan jelas kepada atasan tentang perlakuan yang Anda terima dari rekan kerja.
Setelah itu, sampaikan apa yang Anda butuhkan dan inginkan di tempat kerja. Ingat, bekerja adalah melakukan yang terbaik di lingkungan di mana Anda merasa nyaman dan dihargai.
MARIE CLAIRE | LUCIANA
Berita lainnya:
Ini yang Akan Dialami Pria bila Ia Mendua
Kerja 12 Jam Sehari Buruk bagi Kesehatan, Terutama Wanita
Berencana Mudik dengan Mobil, Perhatikan Tip Berikut