TEMPO.CO, Jakarta - Pernah dongkol saat menerima burger di restoran siap saji? Di poster, terpampang setangkup roti berisi daging sapi tebal berkilau, sayuran hijau cerah, dan keju yang meleleh. Namun yang ada di tangan kita adalah burger yang tipis dan kering. Mungkin, karena saking seringnya menelan kenyataan pahit itu, kita jadi menganggapnya sebagai angin lalu sembari bergumam: "kenyataan memang tidak seindah harapan."
Nah, jika bosan dikecewakan seperti itu, Anda bisa menjajal Republic of Burger. Pemiliknya, Edo Wikar, membuka rumah makan ini dengan latar belakang kekesalan terhadap burger fastfood yang tidak sesuai dengan gambaran tersebut. "Burger yang saya kenal dagingnya tebal, juicy, lembut, serta sesuai dengan foto yang dipajang," ujarnya kepada Tempo.
Berawal dari berjualan dari bazar ke bazar, Republic of Burger kini memiliki empat outlet di Jakarta, Tangerang, dan Bandung. Buku menu menggambarkan mereka sebagai jagoan burger. Jenis dan ukurannya beraneka rupa. "Kami ingin menghadirkan semua burger terbaik di dunia," ujar Edo. Saking variatifnya, setiap cabang punya menu yang berbeda.
Ada Ultimate Jack yang sukses membuat ngiler meski baru melihat fotonya. Komposisinya, di balik roti bundar itu, bersemayam daging wagyu dari Australia dengan saus yang dicampur Jack Daniel's, wiski legendaris asal Tennessee, Amerika Serikat.
Perlu kesabaran ekstra sebelum hidangan tersaji di meja Republic of Burger. Terlebih buat kita yang terbiasa melahap burger di restoran cepat saji. Alasannya, "Kami benar-benar baru grill saat ada order," ujar Edo. Makanan datang sekitar 15 menit setelah pemesanan.
Republic of Burger memenuhi janjinya untuk menghidangkan sajian sesuai dengan gambar yang mereka pajang. Ultimate Jack berukuran jumbo, dengan diameter sekitar 18 sentimeter. Isi yang bertumpuk-tumpuk membuat burger ini menjulang sekaligus berantakan, tapi seksi.
Dua roti bulat itu memeluk daging wagyu 250 gram, segepok selada yang terburai sampai menyentuh wadah, irisan daging asap, dan dua lapis keju. Penampakan itu membuat kita tidak sabar untuk segera melahapnya. Pelayan menyodorkan pisau dan garpu pada setiap pesanan.
Aroma khas wiski terasa di wagyu nan lembut. Saus Jack D ala koki Republic of Burger memberi sensasi pahit di permukaan patty pada wagyu panggang. Selain patty-nya yang lezat, roti Ultimate Jack juga layak diacungi jempol. Rasanya gurih karena bagian bawahnya diolesi mentega dengan sedikit cacahan bawang putih sebelum dipanggang. Jadinya mirip roti garlic tapi dalam versi jumbo.
Ada juga Juicy Lucy Monster. Sajian ini menawarkan tambahan keju di dalam lapisan patty. Yumm, keju ikut lumer saat gigitan perdana. Irisan bawang bombay goreng dan cocolan saus barbeque menambah harmoni rasa Juicy Lucy Monster. "Monster" bukan sekadar label. Perlu bantuan pisau dan garpu untuk menundukkan Juicy Lucy.
Meski penampilan menu-menu Republic of Burger sangat Instagramable, kami menyarankan Anda untuk tidak kelewat larut dalam memotret dan mengunggahnya. Bukan apa-apa, patty panas rasanya jauh lebih nyuss ketimbang yang kelewat dingin.
Untuk minuman, tersedia Nutella Freeze sebagai minuman jagoan Republic of Burger yang terinspirasi oleh "demam Nutella". Nutella Freeze yang disajikan dalam gelas miring ini terasa ringan. Cocok untuk Anda yang tak terlalu suka minuman kental dan manis.
Ada juga Funky Monkey, minuman baru yang menggabungkan pisang, es krim vanila, dan susu rendah lemak. Atau, Anda bisa meluruhkan sisa-sisa lemak daging dengan tegukan Mint Mojito yang segar mengejutkan di kerongkongan.
KORAN TEMPO
Berita lainnya:
7 Fakta tentang Pria yang Tak Disangka
Mengenal Diabetes, Pembunuh Setelah Stroke dan Jantung
Kopi dan 6 Manfaat Teman Setia Beraktivitas Tiap Hari