TEMPO.CO, Jakarta - Berolahraga lari bisa menjadi pengalih perhatian ketika stres. Produksi hormon endorfin ketika tubuh berlari bisa memperbaiki suasana hati.
Hanya, berlari masih kurang untuk menghilangkan frustrasi bila perencanaannya tidak tepat. Akibatnya, bukan menghilangkan stres, tapi justru menambahnya.
Berikut ini beberapa tip untuk menjadikan lari benar-benar sebagai penghilang stres.
1. Rute yang Tepat
Jangan asal berlari tanpa arah atau ke tempat-tempat yang bisa menambah stres. Pilihlah tempat yang tenang. Daripada stres harus bersaing di jalan dengan kendaraan bermotor, carilah tempat yang bebas asap knalpot, membuat rileks, apalagi bila ditambah pemandangan indah dan udara yang segar.
2. Jangan Bebani Tubuh
Ketika sedang stres, kita biasanya selalu membawa stres itu ke mana pun dan terlihat dari cara berlari dengan tangan terkepal erat. Jangan bebani tubuh saat berlari dengan stres.
3. Bernapas dengan Benar
Bila bernapas dengan terburu-buru, hasilnya adalah tidak rileks. Untuk mendapatkan oksigen yang maksimal, ambil napas lewat mulut dan hidung lalu buang melalui mulut. Fokuslah untuk mengambil napas dari perut sehingga bagian tubuh itu yang mengembang, bukan dada.
4. Sendiri Lebih Baik
Berlari bersama orang-orang dengan kebiasaan yang menjengkelkan, seperti terus mengeluh atau mendominasi percakapan, hanya akan menambah stres. Berlari bersama teman mungkin memang menyenangkan. Namun, bila memang sedang ingin sendiri, tak perlu ragu untuk berlari tanpa teman.
5. Tekanan Rekor
Karena tujuan berlari untuk menghilangkan stres, tak perlu mengejar rekor berapa cepat atau jauh kita mampu berlari karena hanya akan menambah stres. Lagi pula, kita bukan atlet profesional pemburu medali.
6. Tersenyum
Tersenyum akan membantu produksi hormon endorfin dan sangat baik untuk menghilangkan stres. Bila malu tersenyum sendiri tanpa alasan jelas, simpan dulu dan baru keluarkan ketika bertemu seseorang.
VERYWELL | PIPIT