TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan bipolar merupakan gangguan mental yang ditandai oleh perubahan suasana perasaan yang cenderung labil. Biasanya, gangguan tersebut berulang dalam rentang waktu tertentu, bahkan seumur hidup. Mood penderita biasanya selalu berubah dalam waktu yang cepat.
Tak bisa dipungkiri bahwa penderita gangguan bipolar tidak mengenal usia dan jenis kelamin. Remaja atau dewasa, pria atau wanita, bisa mengalami penyakit ini. Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya gangguan bipolar?
Dr Natalia Widiasih, psikiater dari Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan penyebab terbesar dari gangguan bipolar bisa beberapa hal, di antaranya kurangnya perhatian orang tua kepada anak, orang tua sudah meninggal, tidak adanya waktu orang tua untuk anak, atau orang tua sibuk main gadget sehingga tidak memberikan perhatian kepada anak.
Akibatnya, anak menjadi kurang perhatian dan melakukan hal sebaliknya, yaitu mencari perhatian orang lain, bertingkah yang tidak wajar karena ingin menarik perhatian, bahkan bisa melakukan kegiatan yang di luar akal sehat. “Anak yang mengalami gangguan bipolar umumnya prestasinya di sekolah pun berubah-ubah, kadang bisa meningkat drastis atau turun drastis," ujarnya. "Mereka pun suka melontarkan ide yang berlebihan, mudah sedih, mudah tersinggung saat depresi."
Natalia menambahkan, jika ciri tersebut ditemukan dalam diri anak, segera lakukan deteksi dini. “Anak yang mengalami gangguan bipolar harus dirangkul, jangan dihakimi. Selan itu, cari pertolongan profesional serta jangan terlalu protektif pada anak. Dengan deteksi dini, diagnosis yang tepat dan terapi yang optimal akan membantu mereka yang mengalami gangguan bipolar,” tuturnya.
TABLOID BINTANG
Berita lainnya:
Tip Kerja Kantoran Sambil Mengasuh Bayi
Sandal Cantik Yang Pas Untuk ke Pesta
Manfaat Selai Kacang Bagi Otak Anak